Sosok.ID - Polemik rencana pemerintah untuk cabut larangan ekspor bibit lobster yang dulu pernah dicanangkan oleh Susi Pudjiastuti masih terus berlanjut.
Kali ini, Presiden Jokowi akhirnya ikut angkat bicara soal kritikan Susi Pudjiastuti terhadap rencana menteri kelautan dan perikanan, Edhy Prabowo soal ekspor bibit lobster.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyinggung soal efek manfaat bagi negara terhadap rencana Edhy Prabowo pencabutan ekspor bibit lobster yang belum lama ini sempat dikritik Susi Pudjiastuti.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sempat menyebut berencana bakal membuka keran ekspor benih lobster secara terstruktur.
Dibukanya keran ekspor benih lobster ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah masyarakat yang hidupnya bergantung pada penjualan komoditas tersebut.
"Daripada di jual melalui perantara, kenapa enggak langsung. Dengan siapa nanti dijual apakah dengan koperasi atau ke siapa yang tau.
Kemudian langsung ke negara penerima benih daripada lewat perantara lagi, penyeludupan lagi. Kenapa kita enggak fokus pada si pemilik benih ini agar punya harga yang leboh besar?" jelas Edhy Prabowo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Sontak saja, rencana Edhy Prabowo tersebut menuai pro dan kontra di berbagai kalangan.
Salah satunya dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Padahal diketahui, saat masih menjabat sebagai menteri, Susi sempat membuat larangan adanya ekspor bibit lobster ke Vietnam karena masalah ekologi.
Tingginya permintaan benih lobster dari Vietnam membuat benih lobster dieksploitasi lewat penangkapan besar-besaran.
Mengutip Tribunnews, larangan ini pun tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
Dan kini setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai menteri, pemerintah berencana bakal mencabut larangan tersebut dengan harapan dapat membantu ekonomi rakyat.
Susi Pudjiastuti langsung melontakan kritikan keras terhadap rencana tersebut melalui akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti.
Pro dan kontra yang terjadi dari rencanan pencabutan larangan ini pun tak bisa dihindari.
Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti pun tampak saling lempar pendapat masing-masing di media sosial.
Pro dan kontra yang terjadi makin panas hingga ramai diberitakan media massa Tanah Air, Presiden Jokowi akhirnya ikut angkat bicara.
Melansir Kompas.com, saat ditemui usai peresmian Tol Balikpapan-Samarinda di Kutai Kertanegara, Kaltim pada Selasa (17/12/2019) Presiden Jokowi menjawab kritikan Susi Pudjiastuti soal pembukaan ekspor bibit lobster.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengatakan bahwa keinginan menteri kelautan dan perikanan Edhy Prabowo untuk mencabut larangan ekspor bibit lobster harus dilihat dari efek kemanfaatan dan lingkungannya.
"Yang paling penting, menurut saya, negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujar Jokowi seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Tak hanya dilihat dari manfaat saja, ekspor bibit lobster ini juga harus memperhatikan faktor keseimbangan lingkungan dan tak bisa sembarangan dieksploitasi.
"Jangan juga awur-awuran, semua ditangkapin, diekspor, juga enggak benar," kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi menilai pemerintah tak bisa hanya melarang ekspor bibit losbter tanpa melihatnya dari segi ekonomi.
Pasalnya, masih banyak nelayan yang nyatanya menggantungkan hidup dengan ekspor bibit lobster ini.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah bersama dengan para pakar masih mengkaji aturan terkait ekspor bibit lobster ini.
Jokowi percaya bahwa pemerintah akan mendapatkan hasil keputusan yang terbaik dari kajian tersebut.
"Saya kira pakar-pakarnya tahulah mengenai bagaimana tetap menjaga lingkungan, agar lobster itu tidak diselundupkan, tidak dieskpor secara awur-awuran, tapi juga nelayan dapat manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," ujarnya.
(*)