Sosok.ID - Gara-gara rasa sesak yang sudah tak tertahankan, seorang kakek 72 tahun di Jakarta nekat bacok istrinya sendiri hingga tewas.
Kakek 72 tahun ini diketahui nekat bacok istrinya sendiri hingga tewas lantaran tak lagi sanggup mendengar gosip perselingkuhan yang dilakukan istri.
Mirisnya, saat melakukan aksi kejinya ini, kakek 72 tahun ini awalnya sama sekali tak berniat membacok istrinya, bahkan sempat minta dibuatkan kopi pakai racun tikus
Ya, perasaan cinta yang begitu besar kerap kali mampu membutakan tindak tanduk seseorang.
Saking besarnya perasaan cinta yang dirasakan, kadang beberapa orang sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan balasan cinta.
Begitu pula bila perasaan cinta yang begitu besar tersebut berakhir dengan penolakan.
Perasaan cinta yang membutakan logika kerap kali mampu membuat seseorang mampu melakukan tindak kriminal sekalipun.
Seperti yang belum lama ini dilakukan seorang kakek 72 tahun asal Jakarta.
Saking cintanya, kakek yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini tega membacok istri tersebut lantaran geram mendengar gosip cinta terlarang sang kekasih hati.
Kakek ini pun akhirnya memutuskan untuk membacok istrinya sendiri dengan tujuan membuat cacat agar tidak ada lelaki yang mau mendekatinya.
Namun, sayangnya nyawa istrinya tak dapat tertolong dan akhirnya kakek ini pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Sosok kakek berusia 72 tahun asal Jakarta yang tega membacok istrinya sendiri tersebut berinisial HE.
HE yang kerap disapa dengan nama Mbah melakukan aksinya saat sang istri pulang ke rumah seusang bekerja sebagai pemulung pada, Selasa (10/12/2019) dini hari.
Mbah melukai istrinya sendiri dengan cara dibacok pada bagian muka kekasih hatinya tersebut.
Tak sesuai rencana, Mbah pun kini harus kembali menduda lantaran sang istri meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Tangsel.
Mbah pun diamankan pihak kepolisian terkait aksinya membacok sang istri.
Pria berusia 72 tahun tersebut mengaku menyesal atas perbuatan yang ia lakukan.
terlebih lagi, ternyata Mbah dan sang istri memiliki seorang anak balita yang masih berusia 3 tahun
Namun nasi telah menjadi bubur, di masa tuanya Mbah harus menerima hukuman atas perbuatannya.
Setelah dilakukan penyelidikan, Mbah mengaku tak berniat membunuh sang istri, RO (34).
Ia yang saat itu tersulut emosi hanya ingin membuat sang istri cacat.
Karena adanya dugaan selingkuh bersama pria lain, Mbah ingin membuat sang istri cacat sehingga tak bisa selingkuh lagi.
Mbah ingin tenang bekerja dan merawat sang istri di rumah.
"Kalau sudah cacat, enggak laku, tinggal tak rawat sendiri, kerja tenang. Eh jadinya gitu," ujar Mbah di ruang pemeriksaan Unit Reksrim Polsek Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (10/12/2019).
Kronologi Kejadian
Mbah pulang mulung dan minta dibuatkan kopi
Saat itu dinihari, Mbah pulang ke rumah kontrakannya di bilangan Jalan Flamboyan, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan.
Mbah banting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan menjadi pemulung.
Tiba di rumah, Mbah melihat sang istri sedang menonton TV sambil tiduran di sebelah anaknya yang masih berusia 3 tahun.
Sementara sang anak sudah dalam kondisi terlelap.
Mbah mencolek istrinya minta dibuatkan kopi.
"Saya towel, ada kopi enggak," tanya Mbah saat itu kepada sang istri.
Namun sang istri justru menjawab ketus, "Sudah sana lu," ujar sang istri seperti ditirukan Mbah.
Mbah yang merasa lelah langsung naik pitam, ditambah lagi kondisi rumah tangga mereka sedang tak baik-baik saja.
Mbah lantas mengambil golok di atas kulkas dan melayangkannya ke wajah sang istri.
Mbah duga istri telah selingkuh
Terpaan isu selingkuh membuat rumah tangga Mbah dan RO renggang.
Namun di depan penyidik, Mbah mengaku belum pernah memergoki langsung istrinya berselingkuh.
"Jujurnya, bininya itu selingkuh, terus. Ya itu sama Tarsim itu. Tau persis sih enggak, cuma kan ramai," ujar Mbah.
Sejak 2012 lalu pernikahan mereka yang sama-sama berstatus sudah pernah menikah, alias janda dan duda, isu perselingkuhan baru menerpa beberapa tahun belakangan.
Bahkan sebelum Mbah bacok sang istri hingga tewas, sehari sebelumnya ia dan istri datang ke Mapolsek Pamulang.
Mbah melaporkan bahwa istrinya sudah selingkuh.
Namun saat ditanyakan bukti oleh pihak kepolisian, Mbah tak dapat menunjukkannya.
Akhirnya, aparat yang menangani laporan Mbah hanya bisa menasehati.
Mbah minta dibunuh istri
Karena tak kuasa menahan kabar perselingkuhan sang istri dan pria lain, Mbah sempat minta dibunuh.
Mbah rela jika yang membunuh adalah istri tercintanya sendiri.
"Sebelum kejadian gini, embah sering ngomong. Tega-tegain, bikinin kopi kan saya enggak tahu, campurin obat tikus kek, yang banyak biar mati," ujar Mbah menirukan percakapan dengan istrinya.
"Enggak apa-apa saya, rela saya kalau kamu yang matiin," sambungnya.
Anak Mbah yang saat kejadian tertidur tetiba menangis usai sang ibu dibacok.
Tangisan itu membuat warga sekitar kontrakannya geger.
Warga sekitar yang rumahnya berdekatan dan hanya dipisah bilik triplek pun langsung keluar.
"Saya kaget itu langsung ramai-ramai saya kira kebakaran," ujar Juju, warga setempat.
Setelah keluar, Juju melihat RO yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri, tergeletak tak berdaya bersimbah darah.
Sang anak yang berusia tiga tahun menangis tak henti-henti, di samping ibunya.
"Anaknya nangis kencang banget," ujar Juju.
Mbah kabur ke rumah anak
Seusai membacok wajah sang istri hingga bercucuran darah, Mbah langsung kabur ke rumah anaknya di Gunung Sindur.
"Pelaku melarikan diri ke rumah putranya di Gunung Sindur," ujar Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna.
Aparat pun langsung menyusul ke rumah putra si pelaku di bilangan Rawa Kalong, Gunung Sindur.
Rumah tersebut dikepung dan RE keluar rumah sambil mengacungkan golok.
"Saat didatangi Tim Vipers ke rumah putranya, dia keluar dengan mengacungkan golok. Namun dapat dilumpuhkan anggota dengan tangan kosong," ujar Hadi.
Setelah ditangkap, RE pun diamankan di Mapolsek Pamulang.
Ia dijerat Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan sampai meninggal dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara.
Sedangkan, Selasa (10/12/2019) jenazah RO sedang diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (Frida Anjani/Surya Malang)
Artikel ini sudah pernah tayang di Surya Malang dengan judul: Kronologi Kakek 72 Tahun Bacok Istrinya yang Masih Berusia 34 Tahun, Ngaku ingin Buat Cacat