Follow Us

Tancap Gas Sembari Pegangi Perutnya Karena Dibacok, Seorang Polisi Rampas Motor Warga Untuk Kabur Gegara Ganggu Istri TNI, Begini Kronologinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 11 Desember 2019 | 08:42
Tancap Gas Sembari Pegangi Perutnya Karena Dibacok, Polisi Ini Rampas Motor Warga Untuk Kabur Gegara Ganggu Istri TNI, Begini Kronologinya!
(KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)

Tancap Gas Sembari Pegangi Perutnya Karena Dibacok, Polisi Ini Rampas Motor Warga Untuk Kabur Gegara Ganggu Istri TNI, Begini Kronologinya!

Sosok.ID - Seorang anggota Polisi yang berdinas di Polres Pamekasan, Madura ditemukan terluka di depan sebuah bank pada hari Selasa (10/12/19) kemarin.

Imam Sutrisno (37), anggota polisi di Polres Pamekasan tersebut terjatuh dari motor tepat di depan sebuah bank saat motor yang dibawa menabrak pagar.

Saat akan ditolong warga, terlihat anggota polisi itu memegangi perut bagian kiri yang mengeluarkan darah.

Perut Imam terlihat seperti bekas sayatan senjata tajam, hingga warga yang ada di lokasi anggota polisi terjatuh itu dibawa ke rumah sakit untuk diambil tindakan.

Baca Juga: Pertahankan Harga Diri, Fairuz A Rafiq Tegas Tolak Iming-iming dari Trio 'Ikan Asin' untuk Ajak Damai : Ada Hukum Biar Orang Nggak Asal-asalan

Dilansir dari Kompas.com, luka di perut bagian kiri tersebut ternyata benar karena sayatan senjata tajam.

Imam diketahui dibacok oleh pria yang berinisial AS sesaat setelah keduanya cekcok.

Diketahui AS merupakan anggota TNI yang bertugas di Koramil Kecamatan Palenggaan.

Komandan Polisi Militer Pamekasan, Maskun saat diwawancarai di ruang kerjanya menjelaskan, motif pembacokan itu karena istri AS sering diganggu oleh Imam.

"Motif utama karena persoalan rumah tangga AS yang diganggu oleh korban," ujar Maskun, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Demi Selamatkan Putrinya, Pria Ini Rela Mati Kedinginan, Jasadnya Ditemukan Meringkuk di Lantai Kamar Usai Tidur Tanpa Selimut di Tengah Cuaca Ekstrim

Maskun menceritakan kronologi terjadinya insiden pembacoka pada anggota polisi yang dilakukan oleh anggota TNI tersebut.

Pembacokan berawal pada Selasa pukul 09.30 WIB, dimana AS mendatangi Mapolres Pamekasan untuk menemui Imam.

Saat menyambangi Polres Pamekasan, usaha AS nihil gegara tak menemukan Imam di tempat.

"AS datang sendirian berseragam TNI lengkap ke Polres Pamekasan," kata Maskun, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Geram! Namanya Jadi Kambing Hitam Hingga Disebut 'Gundik' Dirut Garuda, Mantan Pramugari Ini Angkat Bicara: Saya Manusia Biasa!

Akhirnya keduanya bisa bertemu di sebuah rumah kosong di Jalan Sersan Mesrul milik Sunarto, setelah janji pertemuan itu terlaksana.

Di pertemuan tersebut, AS bermaksud ingin menyelesaikan persoalan yang membelit keluarga kecilnya dengan Imam.

Namun di tengah perbincangan terjadi cekcok mulut yang alot hingga membuat AS naik pitang.

Sebelumnya anggota TNI itu telah menyiapkan sangkur sebagai alat membela diri.

Sangkur itu pun kemudian melukai Imam tepat di perut bagian kiri saat pembicaraan keduanya mulai panas.

Baca Juga: Alasan Paguyuban di Solo Keberatan Bila Gibran Rakabuming Calonkan Diri Jadi Wali Kota, Sebut Gegara Putra Sulung Jokowi Lakukan Ini Saat Pilkada 2015

Ilustrasi penganiayaan dengan senjata tajam
Tribunnews.com

Ilustrasi penganiayaan dengan senjata tajam

Seketika setelah disabet oleh sangkur yang dibawa AS, spontan Imam melarikan diri.

Imam melarikan diri ke arah timur, dan sekitar 30 meter didekat area pembacokan, ia merampas motor seorang warga untuk kabur.

Tak kuasa menahan sakit dan tenaga semakin terkuras karena luka sayatan di perut yang membuat banyak darah keluar, Imam pun oleng lalu menabrak pagar di depan sebuah bank.

Imam kemudian tersungkur bersama motornya di depan Bank SPM di Jalan Abdul Aziz setelah menabrak pagar besi bank.

Baca Juga: Hukuman Mati Bakal Diterapkan Pada Koruptor, Wakil Ketua DPR Minta Presiden Maklumi Khilaf Korupsi Kecil-kecilan

Pukul 11.30 WIB, oleh warga, Imam kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum dr H Slamet Martodirjo Pamekasan menggunakan ambulans.

Di waktu bersamaan, AS langsung menyerahkan diri ke kantor Kodim 0826 Pamekasan di Kelurahan Lawangan Daya.

"AS tidak ada niat untuk melukai korban. Namun, saat negosiasi untuk mencari solusi, AS terpaksa melukai korban menggunakan pisau sangkurnya," ungkap Maskun, dikutip dari Kompas.com.

Peristiwa pebacokan oknum TNI pada anggota polisi gegara perselisihan rumah tangga ini pun sedang dilakukan koordinasi oleh Polisi Militer kepada Kodim 0826 Pamekasan dan Polres Pamekasan.

Baca Juga: Jadi Kakek Nenek di Usia Muda, Pasutri Ini Sampai Terpaksa Pensiun Dini Gegara Pergaulan Anak Semata Wayang yang Kebablasan

Menurut Maskun, peristiwa ini sudah menjadi atensi atasannya di Denpom 54 Surabaya.

"Keterangan para saksi dan pelaku serta pihak-pihak lain, sudah kami kumpulkan. Termasuk barang bukti berupa pisau sangkur sudah kami sita," ungkap Maskun., dikutip dari Kompas.com (*)

Source : Kompas.com, TribunMadura.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest