Imam melarikan diri ke arah timur, dan sekitar 30 meter didekat area pembacokan, ia merampas motor seorang warga untuk kabur.
Tak kuasa menahan sakit dan tenaga semakin terkuras karena luka sayatan di perut yang membuat banyak darah keluar, Imam pun oleng lalu menabrak pagar di depan sebuah bank.
Imam kemudian tersungkur bersama motornya di depan Bank SPM di Jalan Abdul Aziz setelah menabrak pagar besi bank.
Pukul 11.30 WIB, oleh warga, Imam kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum dr H Slamet Martodirjo Pamekasan menggunakan ambulans.
Di waktu bersamaan, AS langsung menyerahkan diri ke kantor Kodim 0826 Pamekasan di Kelurahan Lawangan Daya.
"AS tidak ada niat untuk melukai korban. Namun, saat negosiasi untuk mencari solusi, AS terpaksa melukai korban menggunakan pisau sangkurnya," ungkap Maskun, dikutip dari Kompas.com.
Peristiwa pebacokan oknum TNI pada anggota polisi gegara perselisihan rumah tangga ini pun sedang dilakukan koordinasi oleh Polisi Militer kepada Kodim 0826 Pamekasan dan Polres Pamekasan.
Menurut Maskun, peristiwa ini sudah menjadi atensi atasannya di Denpom 54 Surabaya.
"Keterangan para saksi dan pelaku serta pihak-pihak lain, sudah kami kumpulkan. Termasuk barang bukti berupa pisau sangkur sudah kami sita," ungkap Maskun., dikutip dari Kompas.com (*)