Follow Us

Telantarkan Anak Saat Sukses, Nenek Sumarsih Harus Telan Pil Pahit Ketika Buah Hati Tak Lagi Menginginkan Keberadaannya Setelah Jatuh Miskin, Kini Hidup Menderita di Emperan Toko

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 05 Desember 2019 | 15:25
Sumarsih, tidur di emperan setelah minggat dari rumah. Ia mengaku tak lagi diinginkan oleh anak dan menantunya.
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA

Sumarsih, tidur di emperan setelah minggat dari rumah. Ia mengaku tak lagi diinginkan oleh anak dan menantunya.

Sosok.id - Kisah pilu nenek Sumarsih (59) yang mengaku telah diusir oleh anak dan menantunya sendiri menjadi viral di media sosial Facebook.

Setelah warganet bernama Candy Christiana membagikannya di Facebook.

Dalam unggahannya itu, Candy menyebut bahwa Sumarsih adalah seorang wanita yang telah berusia senja yang tinggal di sebuah kontrakan di daerah Bonorejo RT 04/RW 17, Nusukan, Solo, Jawa Tengah.

Tidak sendirian, Sumarsih tinggal bersama anak laki-lakinya dan juga menantunya, serta beberapa cucunya.

Baca Juga: Tinggalkan Rumah Dengan Menangis Tersedu, Seorang Ibu Diusir Menantunya Gegara Hal Sepele, Begini Kronologinya!

Namun, menurut Candy, di usianya yang tak lagi muda itu, Sumarsih harus menelan pil pahit lantaran anak dan menantunya itu tega mengusir dirinya dari kontrakan tersebut.

Jadilah Sumarsih kini tinggal di emperan toko yang terletak tak jauh dari rumah kontrakannya itu.

Candy mengaku mengenal dekat Sumarsih karena ia sering nongkrong di wedangan atau warung dekat rumah Sumarsih.

"Ibu sepuh tadi sebenarnya sudah tinggal di sana (emperan rumah) berhari-hari atau mungkin beminggu-minggu karena anak dan menantu mengusirnya," ujar Candy kepada Tribun Solo, Rabu (4/12/2019).

Baca Juga: Bukannya Sembuh, Nyawa Balita 4 Tahun Ini Justru Melayang Usai Minum Obat Demam dari Klinik, Sekujur Tubuhnya Melepuh dan Kulitnya Mengelupas Ketika Disentuh

Candy kemudian menceritakan bahwa, walaupun sudah diusir, Sumarsih masih kerap mendapat perlakuan tak pantas dari keluarganya itu.

"Cucunya disuruh juga meludahi neneknya supaya segera pergi, kadang-kadang pakaiannya juga dikencingi," terang Candy.

Hal tersebut didengar Candy dari teman-temannya yang tinggal di sekitar daerah tersebut.

"Teman-teman di wedangan cerita, pakaiannya itu juga dikencingi sama cucunya, terus juga pernah dilempari batu-batu kecil," terang Candy.

Baca Juga: Saat Ustaz Abdul Somad Ajukan Syarat Bagi Wanita yang Hendak Dipersuntingnya : Sudikah Kamu Menikah denganku, Nanti Kau Jadi yang Kedua

"Pakaian-pakaiannya juga dibuang-buangi, ibunya pergi terus kembali lagi ke situ, pakaiannya dibuang lagi, balik lagi dibuang lagi," tambahnya.

Menurut Candy, semasa tinggal bersama keluarganya, anak dan menantunya tak pernah memperhatikan Sumarsih.

Bahkan untuk makan saja, Sumarsih harus mengandalkan uluran tetangganya.

Namun, saat ketahuan memberikan makanan kepada Sumarsih, para tetangga akan dimarahi oleh anaknya.

Baca Juga: Paspampres Tak Perkuat Pengamanan Terhadap Jokowi, Prabowo Subianto Tanggapi Ledakan Granat Asap di Monas

"Tetangga yang mau memberi makan jika ketahuan sama anaknya nanti dimarahi," ungkap Candy.

"Penjual HIK, warung sate kere sampai kasihan sama ibu itu, kemudian sembunyi-sembunyi memberi makan, saat ketahuan anak dan menantunya dimarahi," tambahnya.

Setelah status Candy menjadi viral, kemudian muncul gerakan untuk menyelamatkan Sumarsih dari warganet.

Akhirnya, Sumarsih berhasil dibawa ke Griya PMI Peduli, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Hati-hati, Bocah Laki-laki Mengalami Kebutaan Lantaran Minumannya Meledak Menyembur Matanya Usai Dicampur dengan Pengawet

"Waktu dijemput, anak laki-laki tahu, tapi pura-pura tidak tahu," pungkas Candy.

Pengakuan Sumarsih

Dengan mata yang berkaca-kaca, Sumarsih menceritakan kisahnya yang menyayat hati tersebut.

Mulanya, ia tinggal di rumah peninggalan mendiang suaminya yang terletak di daerah Bibis Kulon.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Salah Tingkah Saat Ivan Gunawan Beberkan Mereka Sudah Nikah Siri, Ruben Onsu Langsung Beri Sahutan Menohok

Namun, karena rumah itu dijual, akhirnya ia tinggal bersama anak dan menantunya di kontrakan selama 2 tahun belakangan.

Selama itu lah, Sumarsih merasa diabaikan oleh keluarga anak laki-lakinya.

"Saya tidak dipedulikan, ini saya pribadi tidak ada niatan untuk menjelek-jelekan anak saya," ujar Sumarsih kepada Tribun Solo, Rabu (4/12/2019).

Daripada dirinya, anak laki-laki Sumarsih lebih mementingkan anak-anaknya sendiri.

Baca Juga: Pakai Celupan Kaki Atau Celana Dalam, Inilah Ciri-ciri Bedanya Tempat Makan Tanpa Penglaris Dan yang Gunakan Jin Pesugihan!

"Yang penting bukan makan saya, yang penting mencarikan untuk anak, (saya) dibiarkan saja," aku Sumarsih.

"Jadi banyak tetangga-tetangga yang berbelas kasih sama saya, yang tahu malah tetangga, saya sudah makan atau belum, tangga saya yang tahu, kalau saya minta (makan), saya malu," lanjutnya.

Beruntung Sumarsih memiliki tetangga yang baik dan perhatian pada dirinya.

Sebab, mereka akan dengan suka rela memberi makan dan minuman kepada Sumarsih walaupun dirinya tak pernah meminta dan mengeluh kelaparan.

Baca Juga: Bukannya Bahagia Melimpah Bonus Dari Sandra Dewi, ART di Rumahnya Justru Mengundurkan Diri: Sudah Cukup....

Sumarsih kemudian menceritakan bahwa ia bukannya diusir dari rumah tersebut, tapi ia memang pergi adalah kehendaknya sendiri.

Sebab, ia merasa sudah lelah karena tak pernah diperhatikan oleh anak dan menantunya.

Adapun, keputusannya itu sudah bulat ketika anak dan menantunya bertengkar pada suatu pagi.

Saat itu, Sumarsih merasa bahwa pertengkaran itu dipicu karena salah satu dari mereka ingin agar ia pergi dari rumah tersebut.

Baca Juga: Pakai Celupan Kaki Atau Celana Dalam, Inilah Ciri-ciri Bedanya Tempat Makan Tanpa Penglaris Dan yang Gunakan Jin Pesugihan!

"(Dugaan) saya disuruh pergi tapi itu hanya saya dengarkan saja, tidak saya jawab hanya saya dengarkan," terangnya.

Saat itu lah kemudian Sumarsih mengemasi pakaiannya dan bergegas untuk pergi walaupun ia tak tahu harus ke mana.

"Saya merapikan pakaian, terus saya bilang tidak usah bertengkar, aku pergi saja, tapi (saat itu) saya tidak tahu mau pergi ke mana, ke tempat siapa," jelasnya.

Pengakuan anak Sumarsih

Baca Juga: Mimpi Tewas Ditabrak Truk, Penyanyi Waria yang Dulu Lenggak-lenggok di Atas Panggung Bak Seorang Diva Kini Ubah Penampilan Jadi Lelaki Tulen

Anak Sumarsih, Tri Wahyu Pamuji (34) memberikan pengakuan yang mengejutkan tentang ibunya.

Menurutnya, Sumarsih datang kepadanya 2 tahun yang lalu ketika keadaan ekonominya sedang terpuruk.

Tri menyebut bahwa ibunya dahulu sangat mampu, tapi ia malah mengabaikannya.

"Dulu itu ibu saya memang mampu, tapi karena kemampuannya, dia melupakan saya, sampai sekolah saya bayar sendiri, itu sampai saya lulus SMA," ucap Tri kepada Tribun Solo, Rabu (4/12/2019).

Baca Juga: Mimpi Tewas Ditabrak Truk, Penyanyi Waria yang Dulu Lenggak-lenggok di Atas Panggung Bak Seorang Diva Kini Ubah Penampilan Jadi Lelaki Tulen

"Terus saya menikah, karena saya belum mapan, namanya anak yang belum mapan ikut orang tua, pingin tinggal sendiri belum bisa, terus saya disuruh pergi, tidak boleh ikut," akunya.

Tri menyebutkan bahwa ekonomi ibunya mulai terpuruk ketika kakak keduanya sakit-sakitan.

"Kakak saya sakit, habis-habisnya orang tua saya, ya, sakitnya kakak saya sama karena cucunya yang sangat nakal," ujar Tri.

"Sampai dia itu utang yang nutup itu saya padahal saya sudah disuruh pergi sudah tidak dianggap anak, mana ada ibu tega nyuruh pergi anaknya waktu anak belum mampu," tambahnya.

Baca Juga: Bayi 4 Bulan Meninggal Dunia Setelah Dipijat Tradisional, Padahal Orang Tua Hanya Minta Obat Batuk ke Dokter, Begini Cerita Lengkapnya!

Akhirnya, Tri merawat ibunya selama 2 tahun belakangan.

Namun, ternyata tak mudah bagi Tri untuk melakukannya.

"Saya rawat tapi dia tidak bisa menerima, (misalnya) lauk tidak enak, kalau tidak cocok, dia minta-minta tetangga, kan bikin malu," terang Tri.

"Kita sebagai anak kan juga harus ibaratnya menasehati cara-carannya jangan bikin malu keluarga, apapun masakannya, itu ya sudah dimakan," tambahnya.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulang Hingga Dilaporkan ke Kantor Polisi, Seorang Remaja di Kupang Tertangkap di Sebuah Hotel Dan Pasang Tarif Untuk Dirinya!

Bahkan, menurut pengakuan Tri, ibunya kerap marah-marah ketika diberi nasihat oleh istrinya.

"Itu marah, kadang dinasehati istri saya, malah istri saya dipukul, sampai kaca jendela dipecahkan," kata Tri.

"Padahal ini rumah kontrakan, kalau tahu yang punya rumah pasti saya bisa diusir, kalau marah kadang pintu dibanting juga," tambahnya.

Hingga akhirnya Tri bingung, bila ia mempertahankan ibunya, maka keluarganya bisa terancam hancur.

Baca Juga: Balas Dendam! Wanita Ini Hadapi Anggota Isis yang Pernah Menculiknya Hingga Dijadikan Budak Seks Saat Berusia 14 Tahun, Pelaku Hanya Tertunduk!

"Diberitahu malah dipikul itu malah ibaratnya rumah tangga saya bisa hancur. Karena ini saya bingung posisi saya mau mempertahankan ibu saya atau keluarga saya," jelasnya.

Tri menceritakan, saat Sumarsih diingatkan oleh istrinya agar minum teh alih-alih meminum susu untuk menghemat pengeluaran, ibunya malah ngambek.

Saat itu bahkan Sumarsih mengemasi pakaiannya dan pergi ke rumah kosong.

"Dinasehati malah mutung pakaian-pakainnya dibawa ke rumah kosong biar ada yang mengasihani," ujar Tri.

Baca Juga: Pernah Hidup Mewah Saat Jadi Asisten Bosnya yang Tengah Naik Daun, Pria Ini Kini Nelangsa Saat Majikan Artisnya Meninggal Tragis

"Kemarin saya menasehati ibu saya, kalau ibu tidak mau menuruti aturan disini, ibu pergi tidak apa-apa," ujar Tri.

(*)

Source : Facebook, Tribun Solo

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest