Sosok.id - Sejak gempa bumi mengguncang pada bulan September lalu, warga Maluku masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Pasalnya gempa susulan kerap terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang pada 26 September 2019 lalu.
Berdasarkan info yang dihimpun Sosok.id dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, setidaknya ada 1.105 kali gempa susulan yang terhitung hingga tanggal 6 Oktober 2019 lalu.
Kemudian gempa bermagnitudo 6,8 kembali mengguncang Maluku pada 26 Oktober 2019 lalu.
Bahkan, salah satu anggota timnas u-16 Indonesia turut menjadi korban, yakni Alfin Lestaluhu.
Kemarin, tepatnya Kamis (14/11/2019) malam, gempa bermagnitudo 7,1 kembali mengguncang Maluku, tepatnya di daerah Jailolo.
Diguncang gempa berturut-turut membuat warga Maluku memilih untuk bertahan di pengungsian.
Walaupun hidup di pengungsian serba terbatas, namun apa daya mereka tak memiliki pilihan lain.
Sekitar sebulan lebih menjalani kehidupan di lokasi pengungsian menjadi cerita tersendiri bagi sejumlah warga.
Hidup yang berat dengan keadaan yang jauh dari kata layak harus dilakoni warga pengungsi setiap harinya demi bisa bertahan hidup.