Ia mencari bibit pohon tinggi tersebut dari Bogor, Jawa Barat yang pada kala itu.
Dan apa yang telah kakek Suhendri lakukan selama 33 tahun ini telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan.
Ia telah sukses membentuk hutan seluas 1,5 hektar di tengah kota Tenggarong yang kini bisa dinikmati hasilnya bukan hanya untuk pasangan kakek Suhendri dan nenek Junarsa tersebut.
Namun juga bisa dinikmati masyarakat seluruh kota Tenggarong, Ibu kota Kabupaten Kukar, bahkan provinsi Kalimantan Timur.
Suhendri mengaku pernah ditawari Rp 10 miliar oleh seorang pembeli agar menjual tanah 1,5 hektar itu.
Namun ia berikukuh untuk tetap mempertahankan hutan yang telah ia rintis lebih dari 30 tahun lalu.
"Banyak yang datang mau beli, tapi saya tidak mau. Apalagi mau bikin perumahan, saya tidak mau, lingkungan rusak," ungkap Suhendri saat berada di kediamannya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
Kini hutan tengah kota ini jadi tempat penelitian mahasiswa.
Banyak dikunjungi orang, bahkan hutan tengah kota ini pernah menjadi lokasi penelitian skripsi mahasiswa asal Jepang.
Suhendri juga sering mendapat penghargaan dari berbagai pihak karena hutannya.