Sosok.ID - Gelombang aksi mahasiswa yang berlangsung beberapa hari dan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia sedang ramai diperbincangkan.
Mahasiswa turun ke jalan dengan tuntutan yang sama, mengenai penolakan RUU di DPR RI.
Aksi demo mahasiswa tersebut menjadi sorotan banyak media dan bahkan jadi perbincangan.
Tak cukup hanya di depan gedung DPR RI di Senayan saja, namun di berbagai daerah pun ikut turun ke jalan.
Dan benar saja, membludaknya peserta aksi tersebut sampai memicu terjadinya kericuhan.
Mahasiswa melempar botol air mineral, mendobrak gerbang, hingga beberapa aksi yang lain dibalas dengan tembakan gas air mata dan water cannon dari aparat kepolisian.
Salah satu hal menarik terjadi di tengah-tengah gelombang aksi mahasiswa di Jakarta.
Demo mahasiswa di depan DPR?MPR Ri, di Senayan, Jakarta Pusat (24/9/19) berujung ricuh.
Imbasnya banyak yang menjadi korban dari kericuhan dari kedua belah pihak.
Ditengah gelombang aksi yang berakhir rusuh tersebut terdapat kisah mengharukan di dalamnya.
Ketika itu pukul satu siang, panas terik matahari tak menghalangi sosok ini untuk merangsek ke dalam barisan mahasiswa.
Elis Erna Wati (52), memutuskan untuk membawa peralatan medis dan obat-obatan yang ia beli sendiri dari apotik.
Dengan menggunakan ojek online, ia menuju ke lokasi demo mahasiswa di Senayan siang itu.
Sesampainya di lokasi, tanpa pikir panjang Elis langsung masuk ke barisan mahasiswa mencari orang yang perlu pertolongannya.
Elis tergerak hatinya setelah melihat pemberitaan mengenai demo mahasiswa yang berujung ricuh.
Tindakan ini murni berasal dari kenginan pribadi perawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih tersebut.
Wanita setengah baya itu membawa peralatan medis dari rumahnya, bahkan ia rela mengeluarkan uang demi membeli obat-obatan untuk menolong korban luka-luka.
“Memang sengaja kesini untuk menolong mengobati mahasiswa yang demo. Ini semua pribadi dari saya sendiri, obat dan alat medis saya yang beli sendiri di apotik. Sisi sosial saya tergerak kalau lihat yang seperti ini," terang Elis sambil menolong seorang mahasiswi yang pingsan, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia mengatakan sisi sosialnya tergerak melihat kegigihan mahasiswa memperjuangkan aspirasi rakyat.
Dilansir dari Tribunnews.com, Elis dengan sangat sabar dan telaten memeriksa kondisi mahasiswa yang terluka dan terlihat tak berdaya tersebut.
“Saya melihat ini kasihan ya. Sebagai seorang yang bekerja di bidang kesehatan saya nggak bisa tinggal diam dengan kondisi seperti ini, ” lanjutnya sambil merapikan alat- medis yang digunakannya tadi, dilansir dari Tribunnews.com.
Ia merasa bertanggung jawab sebagai seorang pekerja di bidang kesehatan.
Hal tersebut yang membuatnya tak boleh tinggal diam melihat kejadian seperti itu.
Elis mengaku bukan kali pertama ia berbuat seperti ini, ia telah rutin turun ke jalanan ketika ada aksi demo yang berujung ricuh seperti ini.
Dilansir dari Tribunnews.com, sampai sore kemarin Elis telah menolong setidaknya 15 mahasiswa yang terluka akibat kericuhan dalam aksi demo tersebut.(*)