Follow Us

Kala Anak Ahmad Yani Kisahkan Detik-detik Mendebarkan G30S/PKI, Irawan Sura Eddy: Pak Bangun Pak, Ada Tjakrabirawa Mencari Bapak

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 10 September 2019 | 16:00
Kala Anak Ahmad Yani Kisahkan Detik-detik Mendebarkan G30S, Irawan Sura Eddy: Pak Bangun Pak, Ada Tjakrabirawa Mencari Bapak
TRIBUNNEWS.COM / Fransiskus Adhiyuda

Kala Anak Ahmad Yani Kisahkan Detik-detik Mendebarkan G30S, Irawan Sura Eddy: Pak Bangun Pak, Ada Tjakrabirawa Mencari Bapak

Sosok.ID - Keheningan kala dini hari menyelimuti sebuah kediaman Menteri Angkatan Darat, Jalan Lembang, Jakarta pada Jumah (1/10/1965).

Rumah yang ditinggali oleh Panglima Angkatan Darat kala itu, Letnan Jenderal Ahmad Yani menjadi saksi bisu peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia.

Irawan Sura Eddy, kala itu berusia 7 tahun terbangun dan mendapati ia sendirian kemudian bergegas mencari ibundanya.

Tetapi sang ibunda tak ada, karena sedang berada du rumah lainnya di Jalan Taman Surapati.

Baca Juga: Klaim dapat Perintah Tuhan, Sosok Misterius Berjubah Putih Khotbah Agar Pedagang Pasar Jangan Jualan di Hari Minggu, Libur Saja

Maka ia membangunkan Mbok Mirah, pembantu dirumah Ahmad Yani kala itu untuk menemaninya duduk di ruang keluarga belakang.

Eddy, sapaannya ingin menunggu sang ibu pulang kerumah agar bisa melanjutkan tidur malamnya kala itu.

Detik selanjutnya, terdengar suara gaduh dari tempat penjagaan rumah dinas Panglima AD tersebut.

Heningnya malam itu terpecah oleh kegaduhan tersebut oleh kedatangan sepasukan tentara tak dikenal dengan cepat masuk ke halaman rumah.

Baca Juga: Alih-alih Ingin Sembuh dari Penyakit, Ibu Paruh Baya Justru Diberi Obat Kadaluarsa oleh Puskesmas Setempat, Ini Kronologinya!

Dalam buku "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966", menuliskan bagaimana tentara yang berseragam Cakrabirawa dengan senjata lengkap tersebut datang ke rumah sang Jenderal.

Tentara yang dipimpin Pembantu Letnan Satu Mukidjan dan Sersan Raswad segera masuk ke dalam rumah melalui belakang.

Pintu belakang rumah sengaja tak dikunci sebab Nyoya Yayu Rullah Ahmad Yani belum pulang kerumah.

Sepasukan tentara tersebut segera bergerak mengepung rumah dari segala penjuru.

Baca Juga: Teknik Sederhana Namun Kejam Sipir Penjara Guantanamo Interogasi Tahanan, Pernah Diterapkan Juga di Indonesia

Begitu tutur Irawan Sura Eddy dalam buku karya Rum Aly tersebut.

Bertemulah anggota tentara tersebut dengan Eddy dan Mbok Milah yang kala itu sedang duduk di ruang belakang dan tak jauh dari pintu belakang rumah.

Mereka pun bertanya keberadaan ayah dari bocah laki-laki berusia tujuh tahun tersebut.

"Bapak masih tidur", jawab Mbok Milah, dikutip dari buku "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966".

Baca Juga: NASA Sebut 3 Asteroid Besar Berkecepatan 80 Ribu Km/Jam Akan Dekati Orbit Bumi Malam Ini, Menabrak atau Cuma Lewat?

Dengan mengatasnamakan perintah presiden Sukarno untuk segera menjemput Ahmad Yani, mereka berhadapan dengan Eddy dan Mbok Milah.

Pembantu rumah tangga tersebut terdiam dan tak beranjak dari tempat duduknya.

Tentara-tentara itupun meminta Eddy untuk membangunkan sang ayah yang masih terlelap dalam tidurnya.

Dengan alih-alih bahwa mereka diutus presiden untuk membawa sang Jenderal menghadap kepada orang nomor satu, Eddy pun dengan pelan beranjak menuju kamar ayahnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno Sekarang Mencari Sesuap Nasi Sebagai Pengasong Koran

Dengan menggoyangkan kaki ayahnya tersebut bocah laki-laki itu membangunkan ayahnya sembari berkata, "Pak bangun pak. Ada Tjakrabirawa mencari bapak. Bapak diminta datang ke Istana".

Mbok Milah, Pembantu di Rumah Ahmad Yani
Capture Youtube Semangat Cerita

Mbok Milah, Pembantu di Rumah Ahmad Yani

Ahmad Yani perlahan membuka mata dan bertanya ada apa sepagi ini ada tentara datang mengganggu istirahatnya.

Sang Jenderal melihat melalui jendela kaca yang menghubungkan ruang makan dengan ruang belakang.

Ternyata pasukan tersebut telah masuk kedalam rumah dan siap siaga membawa senjata yang mereka genggam.

Eddy dengan perasaan takut langsung berlari keruang belakang dan berdiri didekat kolam ikan.

Baca Juga: Ketika Soeharto Hendak Diracun Tikus Oleh Seorang Anak Perempuan Gara-gara Pemberontakan G30S/PKI

Dari tempat ini ia bisa mendengar jelas percakapan antara Jenderal dengan prajurit-prajurit tersebut.

Panglima Angkata Darat itupun mendekati tentara-tentara yang telah memenuhi rumahnya.

Percakapan sengitpun terjadi hingga kemarahan Ahmad Yani terdengar oleh Eddy, anaknya.

Hingga tembakan pun terdengar membuat Sang Jenderal tersungkur di lantai ruang makan kediamannya tersebut.

Sontak saudara-saudara Eddy terbangun dan keluar ke ruang makan, mereka mendapati ayahnya tengah diseret dan bersimpah darah.

Baca Juga: Instan Karma! Usai Memperkosa Seorang Gadis, Kemaluan Pria Ini Digigit Anjing Pit bull Hingga Putus

Salah satu dari tentara tersebut membentak saudara-saudara Eddy untuk masuk kembali ke kamar masing-masing.

Mereka diancam akan ditembak kalau tak mengindahkan perintah tersebut.

Dini hari pukul 04.00 1 Oktober 1965 menjadi peristiwa yang tak dapat dilupakan oleh Irawan Sura Eddy atas meninggalnya ayahandanya. (*)

Source : YouTube

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest