Profesinya itu sudah ia lakoni sejak 1990.
Sebelum mencari nafkah di Yogya, ia pernah menarik becak di Magelang, Jawa Tengah.
Rela tidur di becak
Menjadi tukang becak merupakan jalan satu-satunya bagi Wawan untuk menghidupi keluarganya.
Pasalnya ia memiliki seorang istri dan dua anak yang masih berusia 2 tahun yang bergantung padanya.
Baca Juga: Kisah Haru Setelah 60 Tahun Terpisah, Tokoh Asli dari FIlm
Ia juga harus membayar sewa rumah kontrakan sebesar Rp600 ribu per bulannya.
"Prinsip saya satu, bekerja apapun asal tidak merugikan orang lain," kata Wawan.
Setiap hari, dari pagi sampai siang hari ia mangkal di seberang TBY.
Namun, saat sore hingga malam, ia pindah ke seberang Pasar Beringharjo.
"Saya kadang sampai jam 2 pagi baru pulang. Kadang malam sampai tidur di becak juga, ya sambil nunggu penumpang," bebernya.
Penghasilan sebagai tukang becak pun tak menentu.