Follow Us

Mbok Wiryo, dari Dapur Sang Proklamator Sampai Mendapat Penghargaan Satya Lancana Wira Karya

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 01 Agustus 2019 | 08:34
Mbok Wiryo, Dari Dapur Sang Proklamator sampai Penghargaan Satya Lancana Wira Karya
Kolase @solosocieteit | Kompas.com

Mbok Wiryo, Dari Dapur Sang Proklamator sampai Penghargaan Satya Lancana Wira Karya

Dengan operasi rahasia menggunakan kereta api untuk menghindari tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration), seluruh pejabat pemerintahan pusat diboyong oleh Soekarno berangkat ke Yogyakarta.

Di Yogyakarta Soekarno menempati Gedung Agung (dulu kantor residen Belanda).

Di Gedung Agung inilah awal kesulitan yang lucu tapi tergolong penting.

Soekarno tak memiliki juru masak untuk membuatkan makanan bagi sang presiden Indonesia pertama itu.

Baca Juga: Koopssus TNI Bukanlah Barang Baru dalam Hal Kesatuan Elite Militer Indonesia

Dilansir dari Instagram @solosocieteit, berpindahnya istana negara dari Jakarta ke Yogyakarta (peristiwa boyong kedaton) merubah nasib seorang wanita paruh baya asal Sleman pada masa itu.

Mbah Wiryo, begitu sapaannya, lahir di Sleman tahun 1903, ia hanyalah wanita biasa pada saat awal Indonesia merdeka.

Ia juga belum ikut berjuang memerdekakan Indonesia pada kala itu.

Wanita itu tinggal di rumah berdinding anyaman bambu (gedhek) di kampung Pesindenan bersama suaminya yang bisa dikatakan kekurangan secara ekonomi.

Nasib mbah WIryo berubah ketika ia diminta untuk melayani sang proklamator di Gedung Agung.

Baca Juga: Pergoki Sedang Gauli Sang Anak Gadis, Seorang Istri Polisikan Suaminya

Ia ditarik untuk menjadi juru masak sang presiden karismatik tersebut.

Source : Instagram, Tribun Jateng

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest