Tak pernah terbayangkan juga, keduanyalah yang terpilih sebagai perwakilan murid SMA se-Indonesia yang diberangkatkan ke Paris.
"Kami terpilih karena prestasi dan pengalaman di sekolah sehingga lolos seleksi. Ini pengalaman yang luar biasa, kami mendesain dan memakaikan busana hasil karya sendiri ke para model asing profesional. Mereka langsing, tinggi dan cantik. Yang mendebarkan adalah saat busana kami dipamerkan oleh para model. Kami menangis terharu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Terima kasih kepada orangtua, guru dan semua teman-teman yang men-support," ungkap Farah.
Fitria dan Farah sendiri mengaku sebelumnya tak pernah bercita-cita untuk menekuni profesi sebagai seorang desainer.
Fitria sejak kecil berharap bisa menjadi seorang polwan, pun demikian dengan Farah yang sejak kecil ingin menjadi seorang dokter bedah.
Namun, nasib berkata lain, keduanya yang berbakat dalam menggambar sejak kecil pun kemudian perlahan terarah ke dunia fesyen.
Baca Juga: Sah! Rencana Pemindahan Ibukota Indonesia Telah Diresmikan, Tinggal Menunggu Penentuan Provinsi
"Sejak kecil kami hobi menggambar dan sering dapat juara. Dulu saya bercita-cita menjadi polwan, namun seiring berjalannya waktu justru ke desainer," kata Fitria.
"Kalau cita-cita saya dulu menjadi dokter bedah, tapi perkembangannya malah menekuni desainer," sambung Farah.
Pengalaman Fitria dan Farah saat di Paris lebih difokuskan ke seputar kegiatan fashion show yang akan digelar.
Keduanya mengaku ingin bersikap profesional dan tak ingin meninggalkan kesan buruk bagi Indonesia.