Pada 2012, Chua dan Ng kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama Genesis Indojaya.
Dalam struktur perusahaan, Ng berperan sebagai direktur pelaksana sedangkan Chua sebagai penasihat ekuitas perusahaan, karena keahliannya dalam menyusun kontrak dan strategi.
Tak hanya berdua, mereka juga bekerja sama dengan teman Indonesia yang memilih untuk tidak dipublikasikan namanya.
Kendati demikian, sosok ini memiliki peran dalam membantu kedua orang ini mengembangkan dan mengurus perizinan setiap proyek yang mereka kerjakan.
Mendirikan Genesis Indojaya Proyek pertama yang dikerjakan pembangunan 10 townhouse.
Sebelumnya, mereka mendapatkan tanah seluas lapangan sepak bola dengan harga hanya 500.000 dollar Singapura atau sekiar Rp 4,3 miliar (rerata kurs 2013, 1 dollar Singapura = Rp 8.600).
Baca Juga: Kisah Kinantan Arya Bagaspati, Tiga Tahun Harumkan Indonesia di Olimpiade Matematika Dunia
Modal awal diperoleh melalui pinjaman dari teman dan keluarga.
"Kami mengatakan bahwa kami tidak bisa menjamin mereka mendapatkan uangnya kembali, namun kami menawarkan pengembalian sebesar 30 persen, 10 persen dalam jangka waktu lebih dari 2,5 tahun," lanjut Ng.
Selanjutnya mereka meningkatkan ekuitas dan membeli tanah tersebut pada 2013 dan mampu menggandakan uang yang dipinjam untuk pembangunan proyek pertama.
Namun hal ini tidak berjalan mulus seperti yang terlihat. Apalagi mereka berdua terhitung masih muda.