Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara

Kamis, 24 Februari 2022 | 19:31
Kompas.com

Presiden Rusia Vladimir Putin

Sosok.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin menggemparkan dunia dengan pengumuman peluncuran invasi skala penuh ke Ukraina.

Pengumuman ini disampaikan sekira pukul 05.00 subuh tadi, Kamis (24/2/2022), waktu Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, Putin menyetujui 'operasi militer khusus' saat Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina melalui darat, udara dan laut.

Ini merupakan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II dan konfirmasi dari ketakutan terburuk Dunia Barat.

Baca Juga: Gelegar Ledakan Usai Pidato Putin, Ukraina Dibombardir Serangan Rudal, Rusia Ancam Negara-negara yang Coba Menghalanginya

Serangan dimulai pada hari Kamis setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia telah menyetujui "operasi militer khusus".

Langkah itu dilakukan setelah Moskow sebelumnya mengakui bahwa wilayah yang dikuasai kelompok separatis Ukraina di Luhansk dan Donetsk meminta bantuan pada Rusia.

Rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina. secara bengis, menuai kengerian masyarakat dunia akan Perang Dunia III.

Ukraina melaporkan barisan pasukan Rusia mengalir melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk, dan mendarat melalui laut di kota Odesa dan Mariupol di selatan.

Baca Juga: Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan

Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Ukraina, Kyiv. Sementara tembakan terdengar di dekat bandara utama dan sirene meraung di seluruh kota.

Dinas penjaga perbatasan Ukraina menyebutkan, pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia, dan serangan juga diluncurkan di Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014 lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan darurat militer telah diumumkan dan dia mengimbau para pemimpin dunia untuk menjatuhkan semua kemungkinan sanksi terhadap Rusia, termasuk terhadap Putin, yang katanya ingin menghancurkan negara Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menulis di Twitter bahwa Putin telah “meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina”.

“Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Saatnya bertindak sekarang,” katanya.

Baca Juga: Mendadak Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Mencapai 170 Ribu, Detik-detik Perang?

Putin membenarkan serangan itu sebagai “operasi militer khusus” untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi sasaran “genosida” di Ukraina, sebuah tuduhan yang telah lama digambarkan Barat sebagai propaganda yang tidak masuk akal.

“Dan untuk ini, kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin.

“Rusia tidak dapat merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern," lanjutnya.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan menurunkan pertahanan udaranya.

Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan, sementara Rusia menangguhkan penerbangan domestik di bandara dekat perbatasannya dengan Ukraina hingga 2 Maret.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Segera Terjadi, Gedung Putih Beri Waktu 48 Jam Bagi Warganya Melarikan Diri

Kantor berita RIA menyebut, separatis yang didukung Rusia di timur mengatakan, mereka telah merebut dua kota.

Tak lama setelah Putin berbicara, Andrew Simmons dari Al Jazeera, yang berada di Kyiv, mengatakan ada ledakan di ibu kota dan aliran listrik telah terputus.

Tampaknya itu adalah "serangan skala penuh", yang menargetkan bandara dan gedung-gedung utama, katanya. Ada “kekacauan” di pusat kota, tambahnya.

Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Zelenskyy, mengutuk "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia", kata Gedung Putih.

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia memberi tahu Zelenskyy tentang langkah-langkah selanjutnya yang direncanakan Washington dan sekutunya terhadap Rusia, termasuk “sanksi berat”.

Baca Juga: 30 Ribu Pasukan Tempur Diduga Berpartisipasi, Pecah Perang di Negara Ini Jadi Kekhawatiran Dunia

Dalam seruan yang berapi-api, Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk tindakan Rusia.

“Atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia,” katanya.

“Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan perang dimulai di Eropa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini dengan konsekuensi tidak hanya menghancurkan Ukraina, tidak hanya tragis bagi Federasi Rusia, tetapi dengan dampak yang bahkan tidak dapat kita ramalkan."

NATO mengadakan pertemuan darurat dengan kepala Jens Stoltenberg mengutuk apa yang dia katakan sebagai "serangan sembrono".

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan Rusia menghadapi "isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" atas serangannya terhadap Ukraina dan akan dipukul dengan "sanksi paling keras" yang pernah dijatuhkan Uni Eropa. (*)

Baca Juga: Perang Dunia 3, AS Desak Warganya Segera Kabur dari Ukraina, Joe Biden Tak Berdaya Selamatkan Rakyatnya dari Rusia: Pergi Sekarang!

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Al Jazeera