Soeharto Gelontorkan Uang Demi Patung Kristus untuk Rakyat Timor Leste, Bumi Lorosae Justru Tak Senang Lihat Arahnya yang Miring ke Indonesia

Rabu, 10 November 2021 | 15:36
timorleste.tl

Patung Cristo Rei, Timor Leste

Sosok.ID - Rakyat Timor Leste, pernah mendapatkan hadiah dari Presiden kedua Indonesia Soeharto.

Hadiah itu berupa patung Yesus Kristus setinggi 89 kaki.

Meski Soeharto melakukan pembangunan besar itu untuk menyenangkan hati rakyat Timor Leste, namun hasilnya tak terprediksi.

Konon, rakyat Timor Leste merasa tidak puas dengan pembangunan tersebut.

Baca Juga: Sandang Gelar Negara Termiskin Padahal Punya Cadangan Minyak Berlimpah, Terungkap Larinya Anggaran Timor Leste, Bak Disia-siakan untuk Hal Ini

Alasannya, patung itu miring ke arah Jakarta, Indonesia, yang mana Timor Leste memiliki sentimen tinggi terhadap bangsa Indonesia.

Diketahui, integrasi Timor Leste dengan Indonesia berlangsung selama masa pemerintahan Presiden Soeharto, yakni sejak tahun 1975 hingga 1999.

Sementara Soeharto menjabat selama 32 tahun di Indonesia, yakni sejak tahun 1967 sampai 1998.

Diakui oleh rakyat Timor Leste, kependudukan Indonesia atas Timor Timur memberikan penderitaan bagi rakyat mereka.

Baca Juga: Sosok Tatang Koswara, Snipper Jitu Indonesia yang Tancapkan 49 dari 50 Peluruke Kepala Musuh di Timor Leste, 1 Sisanya untuk Diri Sendiri

Tapi, tak dipungkiri bahwa di bawah kepemimpinan Soeharto, pembangunan di Bumi Lorosae berjalan cukup baik.

Hal itu seperti yang diungkapkan peraih Nobel Perdamaian 1996 dan mantan Administrator Apostolik Dioses Dili, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB di Mogofores, Portugal, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, seluruh rakyat Timor Timur, yang kini dikenal Timor Leste, kapan saja dan dimana pun berada tidak akan pernah melupakan jasa besar mantan Presiden Soeharto dalam membangun rakyat dan tanah Timor Lorosae selama masa integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

"Orang Timor Lorosae tidak akan pernah melupakan jasa besar Pak Harto dalam membangun Timtim di segala bidang kehidupan," kata dia.

Baca Juga: 16 Cap Tangan Raksasa di Dinding-dinding Gua Timor Leste Diduga Milik Manusia Pertama Australia: Zaman Pleistosen 43.000 Tahun Lalu

Dia bahkan menyampaikan harapannya agar Indonesia selalu menjalin kerja sama dengan Timor Leste.

"Kita berharap, walaupun Pak Harto telah meninggal dunia namun para pemimpin bangsa Indonesia yang menggantikannya memiliki semangat membangun seperti Pak Harto,"

"dan terus menjalin kerja sama Indonesia dengan Timor Leste demi tercapai perdamaian dan kesejahteraan bersama," kata Belo.

Salah satu peningalan Soeharto yang paling mencolok adalah bangunan Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki.

Patung itu dibangun pada tahun 1996 sebagai hadiah dari Indonesia untuk Timor Leste.

Baca Juga: Eurico Guttares, Buron Internasional dan Tahanan PBB yang Diberi Penghargaan oleh Menhan Prabowo, Pernah Dituding sebagai Pelaku Pembunuhan Saat Perang Timor Leste

Melansir atlasobscura.com, Soeharto kala itu ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur.

Patung itu juga bagian dari setengah permintaan maaf Soeharto kepada rakyat Timor Timur atas kependudukan Indonesia selama 24 tahun.

Timor Leste sendiri diketahui merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Kristen.

Dilaporkan, 99,1% penduduk Timor Leste menganut agama tersebut.

Baca Juga: Kebencian pada Indonesia bak Sudah Mendarah Daging, Politikus Malaysia Cemooh BJ Habibie Ingin Bubarkan NKRI karena Kasus Timor Leste

Hal ini berlawanan dengan indonesia yang merupakan salah satu negara penganut muslim terbesar di dunia.

Soeharto sendiri membangun Patung Cristo Rei untuk menyenangkan mayoritas Katolik di Timor Leste.

Disebut Soeharto, seorang Muslim, membangun patung Yesus raksasa berdiri di atas bola dunia, yang dapat diakses dengan tangga 590 langkah.

Pembangunan patung raksasa itu dilakukan di kota Bandung, Indonesia, sebelum dipindahkan di Dili.

Baca Juga: 80% Penduduknya Miskin dan Buta Huruf, Sebenernya Timor Leste Negara Kaya, Malaysia Ungkap Sumber Harta Diluar Minyak yang Harusnya Bisa Diolah Bumi Lorosae

Semua pekerja yang mengukir wajah Yesus menjadi tembaga adalah Muslim Indonesia.

Sayangnya, dengan tiga bulan pembangunan dan biaya 5 miliar rupiah ($ 559.000), pemerintah Indonesia gagal menenangkan hati mayoritas rakyat Timor.

Mereka tidak senang karena patung itu miring ke arah ibu kota Indonesia, Jakarta.

Hal itu memincu kontroversi di kalangan orang Timor Timur.

Mereka menyebut pembangunan itu sebagai tipuan dari Indonesia yang tidak berpengaruh terhadap upaya Timor Timur untuk merdeka.

Baca Juga: Orang Timor Leste Ini Tuntut Indonesia Hapus Namanya dalam Daftar 'Kejahatan Serius' PBB agar Bebas seperti Wiranto, Dia Juga Pejuang Pro-Jakarta Tapi Diperlakukan Beda

Walau begitu, kenyataannya, patung Kristus di Dili masih berdiri kokoh hingga saat ini, dan bahkan menjadi ikon yang menarik wisatawan ke Timor Leste.

Sementara itu, sekedar informasi, Timor Leste berhasil melepaskan diri dari Indonesia melalui referendum yang disponsori PBB pada 30 Agustus 1999.

Hasil referendum menunjukkan setengah lebih rakyat timor Timur ingin merdeka dari Indonesia.

Namun secara internasional, Timor Leste baru diakui sebagai negara pada 20 Mei 2002.

Baca Juga: Dituduh Antek Indonesia hingga Dijatuhi Hukuman Mati, Horta Berhutang Nyawa pada Mozambik, Negara Afrika Tempat Berlindung Buangan Timor Leste

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, intisari, Sosok.id

Baca Lainnya