Patung Kristus 89 Kaki Diukir Muslim Indonesia Fenomenal di Dili, Hadiah dari Soeharto untuk Timor Leste, Rakyatnya malah Marah karena Bangunan Itu Menghadap ke Jakarta

Rabu, 11 November 2020 | 19:42
timorleste.tl

Patung Cristo Rei, Timor Leste

Sosok.ID-Referendum yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 Agustus 1999, menghasilakan suara mayoritas rakyat Timor Timuringin hengkang dari Indonesia.

Milisi anti-kemerdekaan Timor Leste memulai kampanye militer bumi hangus, membunuh setidaknya1.400 nyawa rakyat Timor Timur.

Secara internasional, Timor Leste baru diakui sebagai negara dan resmi merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002.

Integrasi Timor Leste dengan Indonesia berlangsung selama masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Peras Keringat dan Darah Belasan Tahun Berjuang Merdeka Sampai Sebut NKRI Penjajah,Timor Leste Kini Malah Balik Minta Perlindungan Militer ke Indonesia

Diakui oleh rakyat Timor Leste, meski banyak penderitaan dirasakan, namun tak dapat dipungkiri bahwa selama berada di bawah pimpinan Soeharto, pembangunan dilakukan di Bumi Lorosae.

Hal itu seperti yang diungkapkan peraih Nobel Perdamaian 1996 dan mantan Administrator Apostolik Dioses Dili, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB di Mogofores, Portugal, dikutip dariKompas.com.

Menurutnya, seluruh rakyat Timor Timur, yang kini dikenal Timor Leste, kapan saja dan dimana pun berada tidak akan pernah melupakan jasa besar mantan Presiden Soeharto dalam membangun rakyat dan tanah Timor Lorosae selama masa integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

Baca Juga: Pantas Saja Australia Ngebet Ingin 'Berteman' dengan Indonesia, Ternyata RI Diprediksi Akan Alami Hal Hebat Ini di Masa Depan

"Orang Timor Lorosae tidak akan pernah melupakan jasa besar Pak Harto dalam membangun Timtim di segala bidang kehidupan.

"Kita berharap, walaupun Pak Harto telah meninggal dunia namun para pemimpin bangsa Indonesia yang menggantikannya memiliki semangat membangun seperti Pak Harto dan terus menjalin kerja sama Indonesia dengan Timor Leste demi tercapai perdamaian dan kesejahteraan bersama," kata Belo.

Salah satu peninggalan Presiden Soeharto di Timor Leste yaitu Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki yang dibangun pada tahun 1996.

Melansiratlasobscura.com, patung tersebut dibangun sebagai hadiah dari Indonesia kepada Timor Leste.

Baca Juga: Pengungsi Timor Leste Ogah Balik ke Tanah Kelahirannya, Betah di Indonesia Meski 2 Dekade Pisah dari Keluarga: Saya Lebih Suka di Sini

Presiden Indonesia Soeharto ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur dengan setengah meminta maaf kepada rakyat Timor Timur atas beberapa dekade pendudukan Indonesia.

Timor Leste sendiri diketahui merupakan satu negara mayoritas Kristen di dunia, dengan 99,1% penduduknya menganut agama tersebut.

Sementara Indonesia, merupakan salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar didunia.

Rupanya, pembangunan patung tersebut juga bertujuan untuk menyenangkan mayoritas Katolik di Timor Leste.

Baca Juga: Jejak 'Bumi Hangus' Milisi Pro-Jakarta Jegal Kemajuan Ekonomi Timor Leste, Bekas Timor Timur Masih Terseok 2 Dekade Pasca Referendum

Disebut Soeharto, seorang Muslim, membangun patung Yesus raksasa berdiri di atas bola dunia, yang dapat diakses dengan tangga 590 langkah.

Patung itu dibangun di kota Bandung, Indonesia, di mana hampir semua pekerja yang mengukir wajah Yesus menjadi tembaga adalah Muslim.

Dengan tiga bulan pembangunan dan biaya 5 miliar rupiah ($ 559.000), pemerintah Indonesia gagal untuk menenangkan mayoritas rakyat Timor.

Disebut bahwa alasannya adalah karena Soeharto memiringkan patung itu menghadap ibu kota Indonesia, Jakarta, yang menimbulkan kontroversi diantara orang Timor.

Baca Juga: Dulu Lantang Katai Indonesia Pembantai, Pejabat Fretilin kepada Media Arab Puji Setinggi Langit NKRI Usai Dukung Timor Leste Raih Hal Ini: RI Supporter Terbesar Kami

Dikatakan bahwa tipuan tersebut tidak banyak berpengaruh dalam menghentikan gerakan kemerdekaan Timor Timur, yang sangat banyakdipilih orang pada tahun 1999 dan akhirnya dimenangkan pada tahun 2002.

Meski begitu, seperti mitranya di Rio De Janeiro, patung Kristus di Dili masih berdiri hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik wisata Timor Leste. (Khaerunisa)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Jadi Simbol Fenomenal di Timor Leste, Patung Raksasa Ini Ternyata Tidak Sembarang Dibangun, Diberikan Indonesia oleh Presiden Soeharto untuk Hal Ini

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online