Sosok Tatang Koswara, Snipper Jitu Indonesia yang Tancapkan 49 dari 50 Peluru ke Kepala Musuh di Timor Leste, 1 Sisanya untuk Diri Sendiri

Rabu, 10 November 2021 | 09:41
Tribun Timur

Sniper terbaik dunia asal Indonesia Tatang Koswara.

Sosok.ID - Kependudukan Indonesia atas Timor Timur, atau yang sekarang dikenal sebagai Timor Leste, berlangsung selama 24 tahun.

Indonesia menduduki Timor Leste sejak tahun 197 hingga tahun 1999.

Sejarah menuliskan, lebih dari 200 ribu nyawa melayang selama kependudukan tersebut.

Laporan PBB menyebutkan bahwa 60 ribu orang secara resmi mati di tangah Fretilin.

Baca Juga: Penduduk Timor Leste Berbondong-bondong Angkat Kaki ke Australia Meski Hanya Jadi Buruh Kasar, Keadaan Negara Tatangga RI Jadi Sorotan!

Adapun di masa kekacauan tersebut, saat masing-masing negara memperjuangkan apa yang menurut mereka benar, Indonesia memiliki seorang snipper andalan.

Kisah snipper itu bahkan ditorehkan dalam sebuah buku berjudul "Satu Peluru Satu Musuh Jatuh" karangan A Winardi.

Snipper legendaris yang diakui dunia itu adalah Tatang Koswara, seorang prajurit Indonesia kelahiran 12 Desember 1946 yang juga terlahir dari keluarga Brimob.

Tatang bergabung sebagai pasukan TNI AD, mengikuti jejak ayahnya yang juga mengabdi untuk militer dan Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Satu-satunya Jalan Keluar, 100 Ribu Warga Timor Leste Kabur Cari Perlindungan, Negara Pernah Luluh Lantak di Tangan Sosok Pria Ini

Nama Tatang sendiri didapatkan dari sang kakek, ia bernama asli Habib Abdurrahman.

Dalam perjalanan karir militernya, Tatang pernah ditugaskan di sejumlah daerah konflik, salah satunya Timor Timur.

Satu di antaranya di Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.

Buku "Satu Peluru Satu Musuh Jatuh" yang diterbitkan Kompas tahun 2015 itu, mengulas kehebatan Tatang dalam pertempuran Timor Timur 1977.

Dengan berbekal senapan serbu AK-47, obat-obatan, radio komunikasi, teropong siang dan malam, serta senjata kesayangannya Winchester M-70 berperedam suara, yang dilengkapi 50 butir peluru berkaliber 7.62 mm berwarna putih, tak satupun tembakan Tatang meleset dari kepala musuh.

Baca Juga: Satu-satunya Alasan Pede Lepas dari Indonesia, Timor Leste Hadapi Nasib Pahit, China Batalkan Kerjasama Setelah Sadari Hal Ini

Dalam pertempuran itu, Tatang ditemani oleh seorang spotter yang bertugas sebagai partner yang juga memiliki kemampuan snipper.

Malah spotter Tatang Koswara adalah seorang perwira, yaitu Letnan Ginting dari Kopassus.

Saat akan bertempur dengan Fretilin atau faksi pro kemerdekaan Timor Leste, Tatang Koswara dan Letnan Ginting memilih pinggir tebing curam sebagai tempat persembunyian.

Tempat persembunyian itu dipilih sendiri oleh Tatang Koswara, meskipun awalnya Tatang Koswara meminta usulan dari Letnan Ginting untuk menghormati statusnya yang seorang perwira, pangkat lebih tinggi dari Tatang yang seorang Sertu dari Bintara.

Saat itu, Letnan Ginting menyarankan agar bersembunyi di sebuah tempat yang tinggi. Namun, usulan itu ditolak Tatang Koswara.

Baca Juga: Cadangan Minyak Makin Habis, Timor Leste Ngaku Nyesel Nekat Merdeka Dari Indonesia? Analis: Bagaimana Makan Bila Minyak Habis

Siapa sangka, tempat yang dipilih Letnan Ginting benar-benar didatangi pasukan Fretilin.

Dengan jarak hanya sekitar 50 meter dari ratusan pasukan Fretilin yang sedang beroperasi, Tatang Koswara menghubungi Kolonel Edi Sudrajat, meminta bantuan agar Kolonel Edi yang sedang berpatroli menyerang Fretilin.

Begitu perhatian musuh terpecah, Tatang Koswara pun beraksi.

Sejumlah peluru dia mentahkan dari tempat persembunyian.

Baca Juga: 16 Cap Tangan Raksasa di Dinding-dinding Gua Timor Leste Diduga Milik Manusia Pertama Australia: Zaman Pleistosen 43.000 Tahun Lalu

Luar biasanya, semua tembakan Tatang menghantam kepala musuh pada jarak 300 hingga 600 meter, dan musuh sama sekali tak tahu di mana lokasi persembunyian Tatang dan Letnan Ginting.

Terkejut dengan kepiawaian Tatang memegang senapan, Letnan Ginting diam-diam meneropong dan menghitung sasaran yang berhasil dilumpuhkan Tatang dalam misi tempur di Remexio, Timor Timur itu.

Menurut Letnan Ginting, sedikitnya ada 49 musuh berhasil dirobohkan oleh Tatang Koswara.

Letnan Ginting menyaksikan bagaimana komandan musuh yang sedang naik kuda, dan sibuk memerintah tiba-tiba terjatuh akibat tembakan jitu Tatang Koswara yang menghantam kepalanya.

Baca Juga: Kebencian pada Indonesia bak Sudah Mendarah Daging, Politikus Malaysia Cemooh BJ Habibie Ingin Bubarkan NKRI karena Kasus Timor Leste

Tatang Koswara dari jarak 900 meter juga berhasil menembak seorang pasukan gerilyawan Fretilin yang membawa radio, dan berusaha melakukan komunikasi.

"Letnan Ginting hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksi tempur Tatang dengan mata kepalanya sendiri," tulis A Winardi dalam bukunya.

Baca Juga: Eurico Guttares, Buron Internasional dan Tahanan PBB yang Diberi Penghargaan oleh Menhan Prabowo, Pernah Dituding sebagai Pelaku Pembunuhan Saat Perang Timor Leste

Dari 50 peluru yang dibawa Tatang pada misi tersebut, 1 sisanya dia simpan untuk menembak dirinya sendiri.

Hal ini dilakukan Tatang untuk mengantisipasi jika aksinya ketahuan musuh.

Diduga, ketimbang mati di tangan musuh dengan risiko segala informasi rahasia harus dibocorkan sebelum kematiannya, Tatang memutuskan akan membunuh dirinya sendiri.

Beruntung, Tatang Koswara selamat dalam penugasan di Timor Timur.

Tatang yang pernah dinobatkan sebagai snipper terbaik ke-13 di dunia, menghembuskan nafas terakhirnya pada 2 Maret 2015 silam.

Baca Juga: Orang Timor Leste Ini Tuntut Indonesia Hapus Namanya dalam Daftar 'Kejahatan Serius' PBB agar Bebas seperti Wiranto, Dia Juga Pejuang Pro-Jakarta Tapi Diperlakukan Beda

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribun Jatim

Baca Lainnya