Sosok.ID- Lebih dari 2.000 pekerja Timor Leste berbondong-bondong pergi ke Australia dalam Program Pekerja Musiman.
Kegiatan tersebut ternyata telah berlangsung selama tujuh tahun terakhir atau tepatnya dari tahun 2014 lalu.
Dilansir dari The Conversation, diimping-imingibekerja selama enam bulan di Australia, penduduk Timor Lesti disebut bisa mengirimuang ke keluarganya antara US$4.000 dan US$8.000.
Fakta mengenai upah yang didapat oleh mereka meski sebagai buruh kasar tersebut jauh dibanding dengan upah yang didapan bila bekerja di kampung halaman.
Diketahui upahminimum Timor adalah US$115 per bulan, sementara sebagian besar penduduk tidak dalam pekerjaan formal.
Oleh karena itu tak sedikitorang Timor Leste memilih bekerja di luar negeri, termasuk mengikuti Program Pekerja Musiman Australia rupanya bisa menjadi 'penolong' mereka.
"Dalam satu hari [di rumah], saya mendapat $10. Di Australia, saya bekerja dari jam 07.30 sampai jam 4 [dan] saya mendapat $200," kata Calastino Dalman, salah satu pekerja Timor Leste di Australia, dikutip ABC News.
Pekerja berketerampilan rendah dari Timor-Leste dan sembilan negara Pasifik dapat mengisi pekerjaan di bidang pertanian ketika tidak ada cukup orang Australia untuk memenuhi permintaan musiman.
Program itu juga bertujuan membantu perkembangan ekonomi negara-negara peserta, sementara bagi Australia, itu dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja pertanian yang akut.
Ternyata Program Pekerja Musiman tersebut begitu berarti bagi orang-orang Timor Leste.