Tekad Saingi Militer AS Bukan Cuma Isapan Jempol, China Jabarkan Peta Jalan Tekonologi: Ketika 'Pedang' Tak Cukup Tajam, Bangsa Bisa Jatuh

Kamis, 12 November 2020 | 16:00
China Military

Militer China.

Sosok.ID - China mengemukakan tekadnya untuk menandingi militer modern Amerika Serikat (AS).

Negara berjuluk Negeri Panda itu harus menerapkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan jika ingin mengubah militernya menjadi kekuatan tempur modern yang setara dengan kekuatan terkemuka lainnya, menurut pedoman dan komentar baru dari para pemimpin senior.

Melansir SCMP, Kamis (12/11/2020), pernyataan tersebut berasal dari buklet yang diterbitkan bulan ini oleh Rumah Penerbitan Rakyat yang dikelola negara.

Di situ para pejabat senior, termasuk Presiden China Xi Jinping, menguraikan rencana lima tahun terbaru untuk pembangunan negara itu.

Baca Juga: Bertekad Bulat-bulat, China Genjot PLA agar Setara Militer AS di Tahun 2027, Xi Jinping Dikhawatirkan Seumur Hidup Jadi Presiden

Menurut komunike yang dirilis setelah pertemuan tingkat tinggi bulan lalu, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan diubah menjadi kekuatan militer modern pada tahun 2027.

Para pengamat mengatakan tujuan China adalah membangun pasukan yang setara dengan Amerika Serikat.

Dalam artikel berjudul “Mempercepat Modernisasi Pertahanan dan Militer” dari buklet, Xu Qiliang, wakil ketua Komisi Militer Pusat, menekankan pentingnya teknologi pintar dalam memodernisasi PLA.

Analis militer Ye Jianliang mengatakan sangat penting bagi China untuk meningkatkan kekuatan militernya agar sesuai dengan kekuatan ekonominya.

Baca Juga: Tidak Ada yang Berubah, China Tetap Jadi Musuh Utama AS Dibawah Pemerintahan Biden,Bisa Makin Terseok-seok

Militer harus lebih proaktif dalam merancang bagaimana perang dilakukan, daripada hanya menanggapi konflik, katanya.

“(China harus) mengikuti perkembangan zaman dan menekankan penggunaan teknologi pintar untuk mencapai inovasi interdisipliner,” kata Xu.

Itu akan melibatkan modernisasi teori, formasi, personel, dan manajemen strategis militer, lanjut Xu.

“Ingatlah selalu bahwa (sebuah negara) berada dalam bahaya jika melupakan perang atau membuat persiapan yang tidak memadai untuk perang.”

Baca Juga: Padahal Presiden yang Sekarang Musuh Besarnya, Tapi China Ogah Beri Ucapan Selamat kepada Joe Biden, Lebih Suka Donald Trump?

Komentarnya digemakan di artikel lain di buku kecil itu, yang mengatakan modernisasi sangat penting untuk membuat militer yang cerdas.

“Putaran baru revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, revolusi industri dan revolusi militer berkembang pesat… ini adalah tren global untuk membangun militer yang cerdas,” katanya.

Menurut Xu, proses transformasi seharusnya tentang menciptakan kekuatan tempur yang tidak terlalu padat karya dan lebih fokus pada teknologi baru, sebagian besar ditanam di dalam negeri.

Baca Juga: Ketergantungan Uluran Tangan Pemerintahan Trump, Taiwan Gemetar Takut Kehilangan Dukungan AS Usai Biden Tepilih

Analis militer Ye Jianliang mengatakan dalam artikelnya di buku kecil itu bahwa sangat penting bagi China untuk meningkatkan kekuatan militernya agar sesuai dengan kekuatan ekonominya.

"Kemampuan pertahanan China tidak sesuai dengan statusnya di komunitas internasional atau kebutuhan keamanan nasionalnya."

“Sejarah berulang kali membuktikan bahwa bangsa yang kuat hanya bisa dibangun dengan kekuatan ekonomi dan militer… ketika 'pedang' tidak cukup tajam, bangsa bisa jatuh,” tandasnya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : South China Morning Post

Baca Lainnya