Jet Tempur Bangkotan Rusak Nyebur Laut Tewaskan Pilot Taiwan dalam Misi Militer, Seluruh Armada Dilarang Terbang: F-5E Berusia 4 Dekade

Kamis, 29 Oktober 2020 | 19:15
Military Watch

F-5E Taiwan

Sosok.ID - Misi pelatihan militer berakhir dengan tragedi dengan masalah mekanis di mesin jet tempur sebabkan pilotnya tewas.

Sebuah jet tempur F-5E angkatan udara Taiwan telah jatuh di laut lepas pantai wilayah timur Taitung dalam misi pelatihan rutin.

Dikutip dari SCMP, kecelakaan itu menewaskan pilot dan mendorong militer Taiwan untuk menghentikan semua penerbangan pesawat tua yang telah digunakan selama 4 dekade itu.

F-5E tersebut diketahui lepas landas dari pangkalan udara Chihang di Taitung pada pukul 7.29 pagi.

Baca Juga: Terseok-seok Taiwan Diimingi AS Stabilitas Keamanan malah Jadi 'Sapi Perah', Trump Bakal Gerus China dengan Langkah Lebih Ekstrim dan Ofensif Jika Biden Terpilih

Saat itu pilot segera melaporkan adanya masalah mekanis pada mesin kanan melalui radio, ungkap kepala staf angkatan udara Huang Chih-wei dalam konferensi pers di Taipei pada hari Kamis (29/10).

Pilot yang diidentifikasi sebagai Chu Kuan-meng, sedang melakukan pelatihan pertahanan dan pertempuran udara rutin.

Dia berhasil keluar dari jet tempur sebelum tabrakan, tetapi tim penyelamat tidak menemukan tanda-tanda vital, kata Huang.

"Kami mengirim helikopter untuk mencarinya pada pukul 7:32 pagi, dan ketika penyelamat menemukannya dan membawanya ke helikopter, dia sudah pingsan," kata Huang, menambahkan pilot itu dilarikan ke rumah sakit terdekat dan berakhir tewas.

Baca Juga: Sok Jadi Pahlawan di Tengah Gejolak Perang dengan China, AS Rupanya Cuma Jadikan Taiwan Mesin Uang, Jual Senjata Kualitas Pas-pasan?

"Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan itu," kata Huang, menambahkan angkatan udara telah memerintahkan agar semua jet F-5E tidak diterbangkan.

Pilot Chu yang tewas dalam kecelakaanberpengalaman dalam 703 jam waktu penerbangan, dengan lebih dari 510 jam di seri F5 dan dinyatakan fit untuk terbang dalam evaluasi pra-penerbangan.

Huang juga menegaskan bahwa kondisi cuaca dan jarak pandang keduanya baik-baik saja sebelum kecelakaan.

Ditanya mengapa Chu tidak selamat, meskipun berhasil keluar dari jet, Huang mengatakan ada sejumlah faktor yang mungkin terjadi, termasuk ketinggian jet, kecepatannya dan ketegangan parasut.

Baca Juga: AS yang Berulah Taiwan Kena Getah, China Ancam Kirim Jet Tempurnya ke ADIZ, Sesumbar Nasib Taipe Sudah di Tepi Jurang

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab kecelakaan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Chu.

Korban Chu tewas meninggalkan istri dan putrinya.

F-5E milik Taiwan terakhir dilarang terbang pada 2011, setelah kecelakaan di wilayah timur Hualien terjadi.

Adapun Taiwan mulai merakit jet tempur F-5E/F di pulau itu pada tahun 1973, dengan semua teknologi yang diperlukan dan mesin utama disediakan oleh Northrop Corporation yang berbasis di AS.

Baca Juga: Bak Harga Dirinya Diinjak-injak Oleh Militer AS, China Ungkap Segera Kirim Jet Tempur Untuk Hancurkan Taiwan, Ada Apa?

Angkatan udara Taiwan pernah memiliki 242 F-5E kursi tunggal dan 66 F-5F kursi ganda.

Dengan diperkenalkannya 150 F-16, 60 Mirage 2000-5s, dan 130 F-CK-1 pada pertengahan hingga akhir 1990-an, seri F-5E/F diturunkan ke jajaran jet tempur kedua angkatan udara dan sekarang sebagian besar telah ditarik dari layanan karena skuadron diubah menjadi pesawat yang lebih baru.

Menurut pensiunan letnan jenderal angkatan udara Chang Ting-yen, hanya sekitar 40 F-5E/F yang tetap beroperasi di mana mereka digunakan dalam peran pelatihan.

"Mereka telah digunakan selama lebih dari 40 tahun, dan masalah mekanis tidak terhindarkan," kata Chang.

Baca Juga: Platform Pengintaian Paling Canggih di Dunia Milik AS Terbang di Langit Taiwan, Amerika 'Sembunyi' Tapi China Punya Bukti!

Selain itu, menurutnya, suku cadang tidak lagi tersedia dari Northrop yang telah menghentikan produksi seri tersebut.

Ini berarti suku cadang alternatif atau lama dari F5-E/F yang sudah tidak digunakan atau yang sudah tidak digunakan sekarang dipakai untuk perbaikan dan pemeliharaan pesawat tempur, katanya.

Chang mengatakan angkatan udara Taiwan awalnya berencana untuk menghentikan semua F-5E/F-nya pada tahun 2019, berharap mereka dapat digantikan oleh pesawat latih jet canggih Yung Yin (Brave Eagle) yang dikembangkan secara lokal.

Proyek pengembangan diluncurkan pada 2017 namun produksinya tertunda dan uji coba Yung Yin pertama baru dilakukan pada Juni.

Baca Juga: Gelontorkan Rp 26,4 Triliun untuk Borong Senjata dari AS, Taiwan Tegaskan Tak Punya Niat Saingi Kekuatan Militer China

Prototipe jet latih diresmikan pada bulan September oleh Aerospace Industrial Development Corp. milik pemerintah.

Yung Yin mampu memberikan dukungan udara dalam pertempuran karena kemampuannya membawa rudal dan bom, menurut angkatan udara. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : South China Morning Post

Baca Lainnya