Hilal Pecah Rudal bak Makin Dekat, Xi Jinping Perintahkan Para Marinirnya untuk Fokus 'Bersiap Perang'

Rabu, 14 Oktober 2020 | 13:45
Burkitt, Janet, CTR, DIMOC JCCC

Ilustrasi - Latihan militer China

Sosok.ID - Xi Jinping memberi tahu marinirnya untuk fokus 'bersiap berperang' dalam kunjungan pangkalan militer selama tur Tiongkok Selatan.

Presiden China mengatakan mereka memiliki 'tanggung jawab penting' untuk menjaga wilayah negara, kedaulatan dan kepentingan maritim.

Mengutip SCMP, Rabu (14/10/2020), Xi Jinping menghabiskan hari kedua turnya di Guangdong mengunjungi pangkalan militer, di mana dia meminta marinir untuk meningkatkan kesiapan tempur dan tetap waspada.

Dia juga mengunjungi Shantou, kota kelahiran banyak orang Tionghoa perantauan, pada hari Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: China Tebar Ancaman ke Dunia Akan Lakukan Fierce Counter Attack Jika Berani Melawan

Orang nomor satu di China itu akan ambil bagian dalam perayaan untuk memperingati 40 tahun zona ekonomi khusus Shenzhen pada hari Rabu.

Di pangkalan militer dekat Shantou di timur provinsi, Xi mengatakan kepada marinir bahwa mereka harus fokus pada tujuan menjadi pasukan tempur "multifungsi, respons cepat, (dalam) segala cuaca dan wilayah".

"(Anda harus) memfokuskan pikiran dan energi Anda untuk bersiap berperang, dan tetap waspada," kata Xi, lapor CCTV.

"Marinir memiliki banyak misi berbeda dan tuntutan Anda akan berbeda-beda," katanya.

Baca Juga: China Janjikan Serbuan Fantastis ke Taiwan untuk Segera Tundukkan Taipei

“Karena itu (Anda) harus mendasarkan pelatihan Anda pada (kebutuhan untuk) berperang… dan meningkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur (Anda).”

Xi, yang juga ketua Komisi Militer Pusat, mengatakan kepada marinir bahwa mereka harus memikul "tanggung jawab penting" untuk melindungi wilayah dan kedaulatan China, kepentingan maritim negara dan kepentingannya di luar negeri - referensi terselubung atas klaim Beijing ke Taiwan dan Laut China Selatan.

Kunjungan Xi Jinping dilakukan ketika ketegangan meningkat di Selat Taiwan dan di tengah hubungan yang memanas antara AS dan Taiwan.

Beijing pernah menggertak, akan mengendalikan Taiwan, dan bahkan melakukan kekerasan pada pulau yang mengaku berpemerintahan sendiri itu, jika perlu.

Baca Juga: Serangan Militer Terbuka di Depan Mata, Pakar Sebut Tiongkok Bakal Kehabisan Tenaga dan Gagal Lawan Taiwan Setelah AS Kirim 3 Senjata Canggih

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian pada Selasa mengatakan, Beijing akan membalas sebagai tanggapan atas laporan bahwa Kongres AS sedang meninjau tiga kesepakatan untuk memasok Taiwan dengan persenjataan canggih.

"Amerika Serikat harus segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan, menghentikan kesepakatan senjata dan memutuskan hubungan militer mereka," kata Zhao.

Xi mengunjungi Shantou pada sore hari, di mana dia mengatakan China akan mencapai tujuannya untuk "peremajaan nasional" meskipun ada tantangan yang dihadapinya.

Dalam rekaman video yang diposting oleh pengguna media sosial, Xi terlihat di Shantou, mengungkapkan dia menekankan di Shenzhen bahwa China akan "dengan teguh mengikuti jalan reformasi dan keterbukaan, dan terus membangun negara China yang makmur dan modern".

Baca Juga: Main Halus,China Tuduh Taiwan Kirim Mata-mata Lewat Tayangan Film, Pemerintah Taipei Naik Darah: Ini Politik Jahat!

Shantou adalah salah satu dari empat zona ekonomi khusus yang didirikan oleh Beijing pada hari-hari awal reformasi, tetapi telah tertinggal di belakang Shenzhen, yang kemudian menjadi pusat teknologi tinggi China.

Sementara kepada penduduk pada hari Selasa, Xi memuji orang Tionghoa perantauan atas kontribusi mereka terhadap reformasi negara.

Di Shenzhen, Xi diharapkan bertemu pejabat dari kota-kota di zona pengembangan Greater Bay Area. Dia juga akan bertemu dengan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor dan mitranya dari Makau Ho Iat-seng.

Baca Juga: Taiwan 'Mengemis' agar Xi Jinping Penuhi Janji, Tekanan Militer China pada Taipe Berlangsung Dramatis di Tahun 2020

Tur Presiden ke Guangdong hanya dua minggu sebelum sidang pleno penting Partai Komunis dilakasanakan, di mana rencana pembangunan ekonomi dan sosial lima tahun ke depan diharapkan disetujui.

Zhang Siping, mantan wakil walikota Shenzhen mengatakan, ketika Beijing berusaha untuk membuka negara itu lebih jauh, kota itu akan kembali ditugaskan untuk mencapai "terobosan" seperti yang terjadi 40 tahun lalu.

“Tapi misi 'terobosan' sangat berbeda dengan sekarang," katanya, menambahkan bahwa itu akan menjadi "zona percontohan untuk sosialisme dengan karakteristik China".

"Dengan latar belakang sanksi, penahanan, dan pemisahan dari AS, Shenzhen perlu membuat terobosan dalam menetapkan aturan, sistem, dan standar baru, dan membuat ekonomi China lebih terintegrasi dengan dunia," kata Zhang, pendiri Shenzhen Innovation and Development Institute, sebuah think tank independen.

Baca Juga: Ratusan Kapal Ikan China Berlayar Hendak Menjarah Hasil Lautnya, Coast Guard Chile Siaga Penuh

Selain itu, Wu Junfei, wakil direktur lembaga pemikir Hong Kong Institut Tianda, mengatakan kunjungan Xi di Chaozhou dan Shantou telah mengirimkan "pesan halus" kepada para pengusaha China.

“Kita semua tahu bahwa banyak pebisnis papan atas lahir di daerah itu dan mereka memiliki koneksi yang erat. Banyak pemimpin bisnis top di Shenzhen juga datang dari daerah itu, jadi [kunjungan] seperti tepukan lembut di punggung, ”kata Wu. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : South China Morning Post

Baca Lainnya