Sosok.id - Kabar menghilangnya bocah PAUD di Samarinda berujung duka.
Setelah bocah bernama Yusuf Ahmad Ghazali (4) itu ditemukan sudah tak bernyawa di parit besar di Jalan Pangeran Antasari II, Samarinda, Kalimantan Timur.
Walaupun kondisi jasad bocah laki-laki tersebut sudah tak utuh, namun keluarga Yusuf yakin bahwa tubuh tersebut adalah raga anak mereka yang menghilang sejak 2 pekan lalu.
Melansir dari Kompas.com, Yusuf diketahui menghilang sejak Jumat (22/11/2019) lalu saat tengah bermain bersama enambocah lainnya di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur.
Sepekan setelah keberadaannya tak terlacak, pihak yayasan PAUD bahkan menggelar salat berjamaah dan membaca Alquran untuk mempermudah jalan pencarian Yusuf.
Rupanya doa tersebut berhasil menemukan Yusuf, namun dalam keadaan yang berbeda.
Yusuf ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dan dalam kondisi raga yang sudah tak lengkap.
Namun, keluarga mengenali jasad Yusuf dari ciri-ciri yang ada pada jasad itu.
Yakni, baju yang dikenakan jasad bertuliskan Monas yang diketahui merupakan baju yang dipakai Yusuf ketika ia menghilang.
Kronologi
Adapun, melansir dari Tribun Kaltim, kronologi temuan jasad balita yang diduga adalah Yusuf itu bermula ketika seorang warga curiga dengan benda yang mengapung di parit di sekitar rumahnya.
Ika (35) seorang warga yang tinggal di Jalan Antasari 2 Gang 3 T 30 mengaku menjadi orang pertama yang menemukan jasad tersebut.
Ika pertama kali melihat jasad balita dengan kondisi mengenaskan itu di parit tepatnya di bawah rumahnya pada Minggu (8/12/2019) pagi.
"Saat aktifitas pagi setelah bangun tidur saya pergi membuang sampah ke jalan Siradj Salman, kemudian kembali ke rumah," terang Ika, saat ditemui Tribun Kaltim.
Namun, saat membuka jendela ruamhnya, Ika melihat sebuah benda putih di parit, yang terletak persis di bawah jendela kamarnya.
Tapi, Ika tak menghiraukannya dan melanjutkan aktivitasnya.
Tak berapa lama kemudian Ika yang masih penasaran kemudian kembali mengamati dengan jeli benda putih yang ia lihat tadi.
Saat itu lah, Ika menyadari adanya bentuk menyerupai kaki dan badan seorang anak kecil.
"Saya langsung panggil suami saya kemudian (memanggil) tetangga, Pak Erki untuk turun ke parit mengecek (bersama) ketua RT," terang Ika.
"Kemudian memanggil polisi untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak," lanjutnya.
Suami Ika, Jumadi (40) menyebutkan bahwa di lokasi temuan mayat tersebut kerap ditemukan biawak.
"Biasanya kami melihat penampakan biawak hidup di parit tapi ini berbeda ternyata nampak mayat anak bayi tanpa ada kepalanya. Saya dan istri tak punya firasat apapun mengenai kejadian ini," ungkap Jumadi.
Berdasarkan keterangan para saksi, mayat tidak mengeluarkan bau menyengat ketika ditemukan di parit.
Kondisi tubuh rusak di beberapa bagian, seperti dada dan tangan, sedangkan kakinya berwarna putih pucat serta ada batang kayu sepanjang 30 cm yang menyangkut di celananya.
Baca Juga: Viral, Bolehkan Balitanya Merokok Hingga Terlihat Mahir, Orang Tuanya Disebut Netizen Tolol
Adapun kepala korban sudah terlepas dari tubuhnya dan tidak diketahui keberadaannya.
Ayah Yusuf langsung mengenali jasad korban
Begitu mendapat kabar temuan jasad tersebut, ayah Yusuf, Bambang Sulistyo langsung mendatangi RS AW Sjahranie.
Bambang langsung meyakini bahwa jasad tersebut merupakan raga putranya.
"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Minggu (8/12/2019).
Walaupun orang tua telah meyakini bahwa jasad tersebut adalah Yusuf, namun pihak kepolisian masih belum berani memastikan kebenarannya.
"Dari bukti pakaian memang agak identik , tapi kami belum berani mengatakan itu ada Yusuf, kami masih menunggu hasil forensik," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman singkat, seperti dikutip dari Tribun Kaltim.
Analisa Basarnas
Pihak Unit Siaga SAR (Basarnas) Samarinda menyebut bahwa tubuh jasad balita tanpa kepala tersebut terjadi karena beberapa faktor.
Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana menyebut bahwa jasad yang terendam di air tak mungkin terlepas bagian tubuhnya.
Walaupun jasad tersebut sudah terendam di air selama berhari-hari.
"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas. Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," terang Dede, seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Minggu (8/122/2019).
Menurutnya, bagian tubuh bisa terlepas karena beberapa faktor, seperti diserang hewan buas, tindakan kriminal, atau karena bagian tubuh tersebut tersangkut ketika arus air sangat deras.
"Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," tegasnya.
Untuk mengetahui penyebab kematian Yusuf, hingga kini pihak Polresta Samarinda masih melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Disembah Masyarakat Satu Negara, Kisah Dewi Kumari Sang Dewa Hidup yang Masih Berusia Balita
Penyelidikan tersebut juga untuk memastikan kematian Yusuf terkait dengan tindak kejahatan atau bukan. (*)