Sosok.id - Sudah menjadi hal yang lumrah bila seorang ayah akan membelikan mobil baru pada anak mereka yang telah berhasil mendapatkan SIM.
Hal tersebut biasanya dijanjikan oleh para orang tua ketika anaknya hendak mengikuti kelas mengemudi.
Dengan harapan bahwa anak-anaknya akan segera lulus tes mengemudi dan mendapatkan SIM.
Namun, tak jarang pula orang tua yang justru mengingkari janji tersebut usai sang anak berhasil lulus ujian mengemudi dan mendapatkan surat izin mengemudinya.
Baru-baru ini, seorang pria berusia 22 tahun dituduh telah merusak mobil sedan merek BMW di sebuah dealer di Kota Jiangxi, China pada 25 November 2019 lalu.
Melansir dari Oddity Central, pria bernama Ji Moubing itu rupanya memiliki alasan sendiri mengapa ia merusak mobil yang dijadikan sebagai display tersebut.
Kejadian bermula ketika Ji Moubing mengunjungi dealer pada 25 November 2019 lalu dan mengaku ingin membeli sebuah mobil sedan berwarna biru tua.
Seorang staf dealer mengatakan, awalnya Ji bersikap normal layaknya pembeli lainnya.
Bahkan, menurut pengakuannya, Ji sangat bersemangat kala itu.
Ji mengatakan bahwa ayahnya telah berjanji padanya untuk membelikannya mobil bagus sebagai hadiah setelah ia mendapatkan SIM.
Sayangnya, momen bahagia itu berubah seketika saat Ji memutuskan untuk menghubungi ayahnya melalui telepon mengenai mobil yang ia inginkan tersebut.
Staf dealer mengaku tak mendengar jelas apa yang ayah dan anak itu bicarakan di sambungan telepon.
Namun, terang staf dealer, Ji mengamuk setelah menutup teleponnya.
Kemudian Ji mengambil sepasang kunci mobil dan membuat goresan panjang dan dalam di bagian belakang mobil yang sangat diinginkannya itu.
Hingga akhirnya seseorang datang dan menghentikan aksinya.
Seorang salesman di dealer tersebut lalu menghubungi pihak kepolisian setlah melihat tingkah Ji.
Pihak kepolisian kemudian mengecek CCTV dan memastikan perbuatan Ji tersebut.
Menurut pengakuan Ji, ayahnya tidak akan membelikan mobil BMW tersebut untuknya.
Jadi, ia memutuskan untuk menggoresnya agar orang tuanya tak memiliki pilihan lain selain membayar mobil itu untuknya.
Sebab, peraturan di dealer mobil tersebut tertulis "merusak berarti membeli".
Namun, hingga kini tak jelas mengenai kelanjutan dari kasus tersebut.
Apakah ayah Ji akhirnya membeli mobil tersebut atau tidak.
"Dia seperti anak kecil yang meminta hadiah dari orang tuanya.
"Dia percaya bila ia merusak mobil, ayahnya akan membelikannya," ujar Chen Junnan, seorang petugas polisi setempat kepada Pear Video. (*)