Latihan itu bahkan dianggap sebagai latihan militer terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tak cukup sampai di situ, militer China secara mendadak melanjutkan latihan pada hari Senin (15/8/2022), ketika sekelompok legislator AS mengunjungi Taipei dan akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Meskipun mempertahankan hubungan diplomatik dengan Beijing, AS adalah pendukung terbesar Taiwan dan terikat oleh hukum untuk memberi pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
Sementara Taiwan mengatakan bahwa 23 juta orang di pulau itu harus menjadi orang yang menentukan masa depan mereka.
Sanksi yang dijatuhkan oleh China kemungkinan juga tidak berdampak banyak pada pejabat Taiwan karena mereka tidak melakukan perjalanan ke daratan.
Adapun sebagai informasi, China mengklaim bahwa negara Taiwan adalah miliknya dan akan kembali merebut bahkan jika harus menggunakan kekerasan. (*)
Baca Juga: China Tegaskan Kembali Ancaman Kekuatan Militer untuk Rampas Taiwan