Follow Us

Lebih dari 1 Tahun Militer Myanmar dan Warga Berperang, Utusan ASEAN Kumpulkan Para Jenderal!

Rifka Amalia - Selasa, 22 Maret 2022 | 21:15
Ilustrasi - Militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Ilustrasi - Militer Myanmar

Sosok.ID - Utusan ASEAN bertemu para jenderal dalam kunjungan kontroversial ke negara Myanmar.

Diketahui Myanmar hingga kini masih porak-poranda akibat kudeta pada Februari 2021 lalu.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (22/3/2022), seorang utusan Asia Tenggara telah bertemu dengan penguasa militer Myanmar dalam perjalanan pertama yang kontroversial ke negara yang dilanda krisis itu.

Prak Sokhonn, utusan khusus untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), memulai kunjungan tiga harinya pada hari Senin(21/3/2022).

Baca Juga: Raul Lemos Tertawa Lebar, Sosok Krisdayanti Merengek Minta Tambah Momongan: Tiga Lagi

Dia mengadakan pembicaraan dengan kepala angkatan bersenjata Min Aung Hlaing, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021.

Mereka lantas membahas mengenai "situasi protes dan kekerasan yang berasal dari ketidaksepakatan politik" dan kerja sama kemanusiaan, kata tim informasi junta dalam sebuah pernyataan.

Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, yang berasal dari Brunei, juga hadir dalam pertemuan tersebut bersama dengan menteri luar negeri militer Wunna Maung Lwin.

Kunjungan itu dilaporkan secara luas di surat kabar pemerintah Global New Light of Myanmar, di mana ia mendominasi halaman depan, dan di MRTV yang dikelola negara.

Baca Juga: Berisik Sebut Sosok Raffi Ahmad Tak Pantas Dijuluki Sultan, Mulut Nikita Mirzani Langsung Kena Sumpal

Kamboja, yang saat ini menjabat sebagai ketua ASEAN, menolak mengatakan siapa lagi yang akan ditemui utusan, yang juga wakil perdana menteri Kamboja.

ASEAN telah memimpin upaya diplomatik untuk mengakhiri kekacauan yang ditimbulkan oleh perebutan kekuasaan tahun lalu ketika militer mencopot pemerintahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, yang memicu protes massal, pemogokan nasional dan konflik di daerah pedesaan dan dengan kelompok etnis bersenjata.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest