Follow Us

Gas Air Mata Pecah di Langit Sudan, Ribuan Orang Memprotes Kudeta Militer meski Nyawa Jadi Taruhan

Rifka Amalia - Selasa, 30 November 2021 | 20:24
Kepala Dewan Transisi Militer Sudan (TMC), Abdul Fattah al-Burhan
Handout - Anadolu Agency

Kepala Dewan Transisi Militer Sudan (TMC), Abdul Fattah al-Burhan

Demonstran di Khartoum meneriakkan slogan-slogan seperti, “Rakyat menginginkan kejatuhan rezim”, sementara di kota kembar ibu kota Omdurman yang lain meneriakkan, “Kekuasaan untuk rakyat, pemerintahan sipil adalah pilihan rakyat”.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Omdurman, serta di negara bagian tengah Kordofan Utara dan di Darfur Utara, kata saksi mata.

Siaran langsung di media sosial juga menunjukkan protes di kota-kota termasuk Port Sudan, Kassala, Wad Madani dan El Geneina.

Hiba Morgan dari Al Jazeera, melaporkan dari Khartoum, mengatakan para pengunjuk rasa marah “atas apa yang mereka katakan adalah pengkhianatan oleh perdana menteri karena menerima untuk bernegosiasi dan menandatangani kesepakatan dengan militer.

Baca Juga: Perjanjian Bendungan Tiga Negara Atas Sungai Nil Sedang Berada di Titik Nadir, Donald Trump Justru Panas-panasi Dengan Sebut Salah Satu Negara Akan Ledakkan Bendungan Tersebut, Pakar: 'Ngawur!'

“Sejak pengambilalihan itu, rakyat menuntut agar militer benar-benar minggir dari politik dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil yang utuh,"

"Memulihkan posisi Hamdok, membebaskan semua tahanan politik, tetapi juga tidak punya peran dalam urusan sehari-hari negara,” kata Morgan.

Asosiasi Profesional Sudan, kelompok yang mempelopori pemberontakan yang berpuncak pada penggulingan al-Bashir, telah menyerukan unjuk rasa dan berjanji untuk melanjutkan protes sampai “junta militer yang korup dijatuhkan dan dituntut atas kejahatan mereka”.

Kesepakatan yang ditandatangani Hamdok dengan militer pada hari Minggu membayangkan kabinet teknokratis independen yang akan dipimpin oleh perdana menteri sampai pemilihan baru diadakan.

Baca Juga: Sudan yang Tekor Bayar Upeti Rp4,9 Triliun ke AS Agar Label Negara Teroris Dicopot, Israel yang Untung Besar Karena Hal Ini

Namun, pemerintah akan tetap berada di bawah pengawasan militer. Hamdok mengatakan dia akan memiliki kekuatan untuk menunjuk menteri.

Kesepakatan itu juga menetapkan bahwa semua tahanan politik yang ditangkap setelah kudeta dibebaskan. Sejauh ini, beberapa menteri dan politisi telah dibebaskan. Jumlah mereka yang masih ditahan masih belum diketahui.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest