Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hari Paling Mematikan Sejak Kudeta Sudan, 40 Orang Tewas, Ratusan Terluka, Polisi Ogah Tanggung Jawab

Rifka Amalia - Minggu, 21 November 2021 | 08:17
Kepala Dewan Transisi Militer Sudan (TMC), Abdul Fattah al-Burhan
Handout - Anadolu Agency

Kepala Dewan Transisi Militer Sudan (TMC), Abdul Fattah al-Burhan

Sosok.ID - Jenderal tertinggi SudanAbdel Fattah al-Burhan pada 25 Oktober mengumumkan keadaan darurat, mengambil alih negara, membubarkan pemerintah sementara dan menangkap para pemimpin sipil.

KudetaSudan membatalkan transisi dua tahun ke pemerintahan sipil, menarik kecaman internasional dan tindakan hukuman, dan memprovokasi orang untuk turun ke jalan melakukan protes.

Dikutip dari Al Jazeera, aktivis anti-kudeta Sudan telah menyerukan protes massal pada hari Minggu (21/11/2021), ketika petugas medis mengatakan jumlah orang yang tewas sejak pengambilalihan militer bulan lalu telah meningkat menjadi setidaknya 40 orang.

Sebelumnya, total laporan kematian menyebutkan 39 orang telah tewas, tetapi muncul laporan baru bahwa seorang remaja ditembak di kepala dan meninggal karena luka-lukanya.

Baca Juga: Kudeta Sudan, 2 Orang Ditembak Mati dalam Protes Nasional, Puluhan Orang Berdarah-darah dari Arah Gedung Parlemen

Protes pada hari Rabu (17/11/2021) tersebut telah menyebabkan hari paling mematikan di Sudan sejauh ini, sejak kudeta, dengan jumlah korban tewas setelah demonstrasi itu mencapai 16 orang.

“Satu martir meninggal … dia meninggal karena luka parah setelah terkena peluru tajam di kepala dan kaki pada 17 November,” kata Komite Sentral Dokter Sudan yang independen, Sabtu. Dia berusia 16 tahun, tambahnya.

Sebagian besar dari mereka yang tewas pada Rabu berada di Khartoum Utara, yang terletak di seberang Sungai Nil dari ibu kota, kata petugas medis. Sementara ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.

Pejabat polisi menyangkal menggunakan peluru tajam dan bersikeras mereka telah menggunakan "kekuatan minimum" untuk membubarkan protes. Mereka hanya mencatat satu kematian, di antara para demonstran di Khartoum Utara.

Baca Juga: Jenderal Militer Sudan Klaim Lakukan Kudeta Demi Cegah Perang Saudara

Pada hari Sabtu, ratusan pengunjuk rasa menentang militer di Khartoum Utara, memasang barikade dan membakar ban. Sebuah kantor polisi juga dibakar selama kerusuhan.

Saksi mata mengatakan bahwa demonstran juga turun ke jalan di Khartoum Timur dan Selatan.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x