Sumur kedua dimulai pada 21 November dan sumur ketiga akan dibor pada minggu pertama pada minggu pertama Februari 2022, jelas Osborne.
Kepada Energy Voice,Osborne menuturkan bahwa bakalberhasil atau gagal di dua sumur pertama, Timor Resources tetap berkomitmen untuk menyelesaikan ketiga sumur tersebut.
Dibalik kerjasama tersebut, TimorGap diwajibkan untuk memberikan kontribusi modal untuk semua bagian lain dari program eksplorasi.
Walaupun belum diketahui akan berhasil atau tidak tapi kerjasama ini disebut bakal menguntungkan Timor Leste.
Namun semuanya sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas.
Ternyata Timor Leste diketahui pernah mengajukan Australia ke pengadilanbeberapa waktu lalu tepatnya pada (20/01) terkait sengketa kesepakatan pembagian hasil minyak dan gas antara kedua negara.
Kala itu, Timor Leste menuntut agar Mahkamah Internasional di Den Haag memaksa Australia menyerahkan dokumen-dokumen pengadilan yang dikatakan dirampas oleh agen-agen pemerintah Australia.
Melansir dari laporanwartawan BBC di Den Haag, Anna Holligan, dokumen-dokumen tersebut dirampas dari tangan seorang pengacara dan mantan mata-mata yang berubah menjadi pembocor rahasia.
Ia semula dijadwalkan akan menyampaikan kesaksian dalam kasus lebih besar terkait kasus dugaan penggunaan mata-mata dan penyadapan yang dilakukan Australia selama perundingan pembagian hasil minyak dan gas.
Seorang menteri kabinet Timor Leste, Agio Pereira, mengatakan agen-agen rahasia Australia juga menyita paspor pengacara itu sehingga ia tidak bisa bepergian keluar negeri.