"Wilayah Asia-Pasifik tidak dapat dan tidak boleh terulang kembali ke dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin," lanjutnya dikutip dari AFP.
Menurut Xi Jinping, memanasnya situasi tersebut diperkeruh dengan adanya pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh dunia.
Hal itu juga dikatakannya bisa menambah ketegangan antar negara yang bermula dari akses vaksin covid-19 apabila hanya berpihak pada negara-negara besar saja.
"Kita harus menerjemahkan konsensus bahwa vaksin adalah barang publik global ke dalam tindakan nyata, untuk memastikan distribusi yang adil dan merata," katanya dalam KTT yang diselenggarakan di Selandia Baru.
Meski demikian, Xi Jinping mengungkapkan kembali membaiknya hubungan China dengan Amerika Serikat belum lama ini.
Hal itu terlihat dari tercapainya kesepakatan pada konferensi COP26 Glasgow tentang perubahan iklim, bidang utama di mana pemerintah AS melihat potensi kerja sama.
Xi tidak menyebutkan kesepakatan dengan AS secara langsung, tetapi mengatakan, "Kita semua dapat memulai jalur pembangunan berkelanjutan yang hijau dan rendah karbon".
"Bersama-sama, kita bisa mengantarkan masa depan pembangunan hijau," katanya.
"China akan tetap berkomitmen untuk mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi kawasan Asia-Pasifik," pungkasnya.
Namun demikian, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik yang mencakup sampai wilayah Indonesia tetap harus waspada.