Sosok.ID -Pemerintah China kembali menuntut Amerika Serikat untuk memberikan klarifikasi terkait insiden yang melibatkan kapal selam USS Connecticut di Laut China Selatan bulan lalu.
Sebelumnya, kapal selam nuklir AS USS Connecticut dilaporkan mengalami kerusakan setelah menabrak objek tak dikenal saat beroperasi di bawah air di Asia.
Demikian menurut keterangan Angkatan Laut Amerika Serikat, pada Kamis (7/10).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel News Asia, Angkatan Laut AS mengatakan bahwa USS Connecticut menabrak sebuah objek saat menyelam pada sore hari tanggal 2 Oktober, saat beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.
USNI News melaporkan bahwa belasan pelaut mengalami luka dan cedera ringan hingga sedang.
USNI News juga menyebutkan, kapal selam itu beroperasi di Laut China Selatan, di mana Angkatan Laut AS telah berusaha untuk menantang klaim teritorial yang disengketakan China di pulau-pulau kecil, terumbu karang, dan singkapan.
Atas kejadian itu, China kembali menuntut klarifikasi AS pada Selasa (2/11).
Bagi China, klarifikasi yang terbuka akan menjawab kekhawatiran dan keraguan negara-negara di kawasan tersebut.
"Kami telah berulang kali menyatakan keprihatinan kami yang mendalam atas insiden tersebut dan meminta pihak AS untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi terperinci untuk memberikan penjelasan yang memuaskan kepada masyarakat internasional dan negara-negara di kawasan itu," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, seperti dikutip Xinhua.
Wang juga menyayangkan sikap AS yang membutuhkan waktu hampir satu minggu untuk mengeluarkan pernyataan, yang samar, bahwa kapal selam nuklir mereka menabrak objek yang tidak diketahui.
Hampir satu bulan setelahnya, dikatakan bahwa kapal menabrak gunung bawah laut, yang lagi-lagi dinyatakan tidak diketahui.
"Pihak AS juga sengaja merujuk ke lokasi insiden dengan cara yang tidak jelas, dengan mengatakan itu terjadi di perairan yang disebut kawasan Indo-Pasifik," lanjut Wang.
Wang menegaskan bahwa hingga saat ini AS masih belum secara jelas mengklarifikasi navigasi kapal selam nuklir yang dimaksud, termasuk apakah lokasinya ada di zona ekonomi eksklusif negara lain. Detail lain seperti apakah insiden itu telah menyebabkan kebocoran nuklir atau merusak lingkungan laut juga tidak dijelaskan.
"Ini benar-benar menunjukkan ketidakjelasan dan betapa tidak bertanggung jawabnya AS. Sekali lagi, kami mendesak pihak AS untuk menjelaskan insiden tersebut secara rinci," tegas Wang.
Langkah paling tepat menurut Wang adalah berhenti mengirim kapal dan pesawat militer ke Laut China Selatan untuk membuat provokasi.
(*)