Follow Us

Buat Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Balik Negara Mereka, Ternyata Begini Awal Berdirinya Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 21 Agustus 2021 | 17:31
Buat Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Balik Negara Mereka, Ternyata Begini Awal Berdirinya Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan!
Twitter @worldonalert

Buat Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Balik Negara Mereka, Ternyata Begini Awal Berdirinya Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan!

Sosok.ID - Taliban berhasil mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul. Sementara itu, Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, meninggalkan Kabul, ibu kota Afghanistan pada hari Minggu (15/08/2021) waktu setempat saat Taliban memasuki kota tersebut.

Ratusan warga Afghanistan turut memenuhi bandara Kabul agar dapat meninggalkan negaranya.

Selain itu, sejumlah negara termasuk Indonesia telah mengevakuasi para diplomat dan warganya dari Afghanistan.

Lantas, siapa Taliban?

Baca Juga: China Makin Nekat? Pemerintahan Taliban di Afghanistan Belum Diakui Dunia Internasional, Tiongkok Blak-blakan Beri Dukungan, Cari Aliansi Perang?

Taliban adalah faksi politik dan agama ultrakonservatif yang muncul di Afghanistan pada pertengahan 1990-an.

Dirangkum dari laman Britannica, Taliban muncul seiring dengan penarikan pasukan Soviet dan runtuhnya rezim komunis Afghanistan serta kehancuran tatanan sipil di negara tersebut.

Nama Taliban berasal dari bahasa Pashto yang artinya murid.

Anggota kelompok Taliban memang sebagian besar terdiri dari siswa di madrasah yang didirikan untuk pengungsi Afghanistan pada 1980-an di Pakistan utara.

Baca Juga: Taliban Afghanistan Bakal Ikuti Jejak Indonesia? Sosok Mantan Wapres RI Ini Buktikan Pengaruh Indonesia Pada Kelompok Milisi: Dia Mengunjungi Pesantren-pesantren (Indonesia)

Taliban muncul pada 1994 sebagai kekuatan yang menginginkan ketertiban sosial di provinsi selatan Afghanistan, Kandahār.

Pada akhir tahun 1996, kekuatan Taliban membesar karena dukungan dari kelompok etnis Pashtun di selatan Afghanistan serta bantuan dari unsur-unsur Islam konservatif di luar negeri.

Hal itu memungkinkan Taliban untuk merebut ibu kota, Kabul, dan mendapatkan kontrol yang efektif atas negara tersebut.

Perlawanan terhadap Taliban terus berlanjut, terutama di antara kelompok etnis non-Pashtun, yaitu Tajik, Uzbekistan, dan Hazara.

Baca Juga: Tentara Uni Soviet dan AS Sampai Kocar-kacir Pulang ke Negaranya, Ternyata Ini Penyebab Sulitnya Taliban Dilibas di Afghanistan!

Namun, pada 2001 Taliban menguasai semua wilayah kecuali sebagian kecil dari Afghanistan utara.

Kebijakan sosial Taliban dan tentangan global

Terdapat sejumlah kebijakan sosial Taliban yang mendapatkan tentangan dari global.

Kebijakan sosial Taliban tersebut di antaranya adalah melarang kehidupan publik untuk perempuan, termasuk pelarangan akses pada pendidikan dan pekerjaan.

Taliban juga menghancurkan peninggalan artistik non-Islam secara sistematis, seperti yang terjadi di Kota Bamiyan.

Baca Juga: Jadi Salah Satu yang Paling Dicari Dan Hanya Ditemukan Rekaman Suaranya, AKhirnya Sosok Juru Bicara Taliban Muncul Setelah Afghanistan Jatuh

Selain itu, Taliban menerapkan hukuman pidana yang keras, termasuk hukum gantung.

Hanya Arab Saudi, Pakistan, dan Uni Emirat Arab yang pernah mengakui rezim tersebut.

Taliban juga mengizinkan Afghanistan menjadi surga bagi militan Islam dari seluruh dunia, termasuk Osama bin Laden, pendiri Al Qaeda yang bertanggung jawab atas peristiwa 11 September 2001.

Baca Juga: Taliban Makin Ganas Rebut Banyak Kota, Akhirnya Tentara Afghanista Buka Suara Penyebab Kekalahan Mereka: Pasukan Kami Disalahgunakan

Pada saat itu, Taliban dituduh memberikan perlindungan kepada Osama bin Laden dan Al Qaeda.

Penolakan Taliban untuk mengekstradisi pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden ke AS terkait serangan di World Trade Center, New York City dan Pentagon, DC pada 11 September 2021 memicu konfrontasi militer dengan AS dan kekuatan sekutu. (*)

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest