Follow Us

Pos Militer Perbatasan Lenyap, 46 Tentara Afghanistan Cari Perlindungan di Pakistan

Rifka Amalia - Senin, 26 Juli 2021 | 20:11
Foto Ilustrasi Perang
82nd Airborne Division Museum

Foto Ilustrasi Perang

Sosok.ID - Empat puluh enam tentara Afghanistan mencari perlindungan di Pakistan setelah kehilangan kendali atas posisi militer di seberang perbatasan menyusul kemajuan gerilyawan Taliban, kata tentara Pakistan, Senin (26/7/2021).

Mengutip dari Reuters, ratusan tentara Afghanistan dan pejabat sipil telah melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan, Iran dan Pakistan dalam beberapa pekan terakhir setelah serangan Taliban di daerah perbatasan.

Komandan militer Afghanistan meminta perlindungan di penyeberangan perbatasan di Chitral di utara, kata tentara Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Dikenal Tak Banyak Bicara, Sosok Ini Ternyata Dijuluki Raja Intelijen Indonesia, Pernah Selundupkan 2.000 Senjata ke Afganistan Sampai Bawa Pulang Jet Tempur dari Israel Tanpa Ketahuan!

Ia menambahkan bahwa tentara diberi jalan aman ke Pakistan pada Minggu malam setelah izin dari pihak berwenang Afghanistan.

"Tentara Afghanistan telah diberikan makanan, tempat tinggal dan perawatan medis yang diperlukan sesuai norma militer yang ditetapkan," kata pernyataan itu.

Langkah itu dilakukan pada saat hubungan yang buruk antara tetangga.

Afghanistan menarik diplomatnya dari Pakistan setelah penculikan singkat putri duta besar Afghanistan di Islamabad awal bulan ini.

Baca Juga: Balaskan Nyawa Orang Tua yang Melayang Sia-sia, Gadis Ini Tembak Mati Dua Pejuang Taliban yang Bunuh Ayah dan Ibunya, Senjata AK-47 Miliknya Sukses Buat Anggota Lain Terkapar

Pejabat Afghanistan tidak menanggapi permintaan komentar.

Taliban telah meningkatkan serangannya sejak Amerika Serikat mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan menarik pasukannya pada bulan September, mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun.

Washington mengatakan akan terus melakukan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan menghadapi serangan pemberontak.

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest