Sosok.ID- Ekspansi Taliban yang cepat memperjelas bahwa upaya AS untuk mengubah tentara Afghanistan menjadi kekuatan tempur yang kuat dan independen telah gagal.
Negara Barat sudah menggelontorkan sejumlah besar uang ke pasukan Afghanistan selama 15 tahun terakhir.
Amerika Serikat saja rela keluarkan $88 miliar atau sekitar Rp1.264 triliun, dengan harapan membuat pemerintah Afghanistan mandiri melawan Taliban.
Namun, setelah Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik pulang pasukan AS yang tersisa, 300.000 tentara Afghanistan dengan cepat jatuh 'sempoyongan.'
Alih-alih melawan Taliban, mereka dipukul mundur dan kadang-kadang harus mundur lebih awal meskipun tidak ada pertempuran.
Melansir 24h.com.vn, Sabtu (14/8/2021), selama tiga bulan terakhir, Taliban sendiri dikejutkan oleh keruntuhan yang cepat di banyak daerah.
Termasuk dua ibu kota provinsi paling penting di negara itu: Kandahar dan Herat.
Kekalahan militer yang mengejutkan, yang dianggap sebagai landasan dukungan Barat untuk negara itu, telah mengejutkan baik warga Afghanistan maupun pendukungnya.
Baca Juga: Pos Militer Perbatasan Lenyap, 46 Tentara Afghanistan Cari Perlindungan di Pakistan
The Telegraph pada 13 Agustus mengutip Kolonel Edris Ataaie yang mengatakan bahwa Barat dan para pemimpinnya harus bertanggung jawab.
“Saya tidak melihat strategi apa pun."