Sosok.ID - Kelompok bersenjata, Taliban kini tengah jadi sorotan publik dunia setelah berhasil ambil alih pemerintahan Afghanistan setelah 20 tahun.
Keributan pun terjadi hampir di seantero Afghanistan setelah Taliban berhasil menguasai sejumlah kota-kota penting di negara tersebut.
Bahkan apa yang dilakukan Taliban itu kini membuat sebagian besar warga Afghanistan harus kabur dari negaranya.
Tak sampai di situ saja, pemimpin tertinggi pemerintahan Afghanistan pun juga ikut mencari suaka.
Dikonfirmasi bahwa Presiden Afghanistan saat ini telah kabur ke Uni Emirat Arab (UEA).
Publik dunia pun kini tengah dibingungkan mengenai kelompok manakah yang bakal diakui sebagai pemegang pemerintahan resmi di Afghanistan.
Meski belum secara resmi diakui oleh dunia internasional soal kepemimpinan di pemerintahan.
Ternyata Taliban telah mendapat dukungan dari salah satu negara yang memiliki kekuatan militer cukup kuat.
Pemerintah China secara resmi menyatakan dukungannya kepada Afghanistan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam konferensi pers yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV Kamis (19/8/2021).
Zhao dengan tegas mengatakan, China akan menjunjung tinggi kebijakan bersahabat dengan rakyat Afghanistan.
"China menjunjung tinggi kebijakan bersahabat terhadap seluruh rakyat Afghanistan. Ini tidak akan pernah berubah," kata Zhao dalam koferensi pers.
Dukungan dari pemerintah China disampaikan dalam rangka menyikapi kondisi Afghanistan yang kini telah dikuasai oleh kelompok militan Taliban.
Zhao menyebutkan pemerintah China akan mendukung adanya perdamaian dan upaya rekonstruksi di Afghanistan.
Dukungan tersebut pun nantinya akan diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan dan ekonomi.
Menurut Zhao, bantuan dari pemerintah China diberikan karena mereka merasa mampu untuk untuk membantu Afghanistan.
"China akan terus mendukung perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan dan memberikan bantuan untuk pembangunan sosial dan ekonomi di Afghanistan karena kemampuan kami memungkinkan," terang Zhao.
(*)