Sosok.ID - Dua dari senjata artileri China terbaru melakukan debut latihan mereka di daerah dataran tinggi.
Debut itu diselenggarakan oleh Komando Militer Xinjiang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Komando Militer Tibet, dengan analis mengatakan pada hari Rabu (27/7/2021) bahwa senjata ini sangat efektif di dataran tinggi.
Dikutip dari Global Times, Jumat (30/7/2021), sebuah unit artileri di bawah resimen yang berafiliasi dengan Komando Militer PLA Xinjiang menyelenggarakan latihan tembak-menembak.
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh komando pada Selasa, latihan itu dilakukan menggunakan peralatan yang baru ditugaskan untuk pertama kalinya di wilayah dataran tinggi bersalju pada ketinggian lebih dari 5.000 meter.
Foto-foto yang dilampirkan pada pernyataan menunjukkan bahwa peralatan baru itu kemungkinan adalah howitzer self-propelled kaliber PLZ-07 kaliber 122 milimeter, kata situs berita yang berbasis di Shanghai, eastday.com, dalam sebuah analisis.
eastday.com melaporkan, dengan sasis lapis baja yang dilacak ulat, PLZ-07 memiliki kemampuan bertahan dan mobilitas yang jauh lebih tinggi saat beroperasi di medan khusus, menjadikannya howitzer paling kuat di China dalam kategori kalibernya.
Artileri baru lainnya, sistem peluncur roket ganda, memulai debutnya dalam latihan baru-baru ini dengan Komando Militer PLA Tibet, menurut sebuah laporan oleh China Central Television (CCTV) pada Sabtu (24/7) lalu.
Artileri roket baru terlihat mirip dengan sistem peluncur roket multipel self-propelled PHL-11, karena keduanya menggunakan sasis beroda dan menembakkan roket kaliber 122 milimeter.
Namun, artileri roket baru hanya berjalan dengan empat roda dan memiliki 20 tabung peluncuran roket, sedangkan PHL-11 berjalan dengan enam roda dan memiliki 40 tabung peluncuran, kata eastday.com.
Tidak seperti banyak senjata dan jenis peralatan lain yang dapat menawarkan kinerja yang lebih rendah karena kekurangan oksigen di dataran tinggi, senjata artileri dapat bekerja lebih baik di area seperti itu.