"Saat kamar tidur Presiden digeledah, kami menemukannya berbaring telentang," kata Destin.
"Presiden memakai celana biru dan kemeja putih yang berlumuran darah. Mulutnya terbuka dan mata kirinya dicungkil," tambahnya.
Istri Jovanel Moise, Martine Moise pertama kali dirawat di rumah sakit setempat kemudian dilarikan dengan ambulans udara ke Ryder Trauma Center di Miami, AS.
PM Sementara Haiti, Joseph mengatakan, Martine telah keluar dari bahaya dan dalam kondisi stabil.
Sementara putri Moise, Jomarlie bersembunyi di kamar selama serangan mematikan tersebut.
Kelompok pembunuh Moise melakukan pengepungan dan meneriakkan operasi DEA saat kejadian.
Pembantu dan staff rumah tangga Moise diikat oleh mereka.
Joseph mengatakan Moise dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol.
"Kematian ini tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Joseph dalam pidatonya kepada rakyat Haiti.
Baca Juga: Kacau, Pesawat Tak Berawak Incar AS, Bom Meledak Hantam Bandara Erbil di Irak
Duta Besar Haiti untuk Washington, Bocchit Edmond mengatakan, para pembunuh adalah tentara bayaran profesional.