Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

7 Jet Tempur PLA Terobos Zona Pertahanan Udara Taiwan 2 Hari setelah Serangan Dadakan, Taipe Bertekad Acak-acak China!

Rifka Amalia - Jumat, 18 Juni 2021 | 16:03
Ilustrasi pesawat J-16
Military Watch Magazine

Ilustrasi pesawat J-16

Menurut mantan wakil komandan angkatan udara Taiwan Chang Yen-ting, terbang melintasi hari Kamis adalah tes interoperabilitas untuk berbagai generasi pesawat tempur.

Baca Juga: Ambisi Besar Bangun Stasiun Luar Angkasa, China Luncurkan Misi Maha Penting

“J-7 adalah pesawat model lama, sedangkan J-16 jauh lebih baru. Dengan menerbangkan pesawat-pesawat ini, PLAAF menguji pengoperasian kedua jenis pesawat ini di ketinggian yang lebih rendah dan lebih tinggi sambil mengerahkan tujuan intimidasinya terhadap Taiwan, ”katanya.

J-7, pertama kali ditugaskan pada tahun 1967, sedang pensiun secara bertahap karena usianya, sedangkan J-16 mulai beroperasi pada tahun 2015.

Su Tzu-yun, seorang analis senior di Institute for National Defense and Security Research, sebuah think tank pemerintah di Taipei, mengatakan J-7 bukan lagi pesawat tempur garis depan.

“Tujuan lain dari PLAAF kemungkinan untuk menguji kemampuan pesawat tempur terhadap gangguan elektronik,” katanya.

Baca Juga: Lawan China, Jepang Ajak ASEAN Kurung Agresivitas Beijing

Menurut sebuah dokumen yang dirilis ke badan legislatif oleh kementerian pertahanan.

Kedua kesepakatan, diperkirakan menelan biaya US$1,8 miliar, diumumkan oleh pendahulu Presiden AS Joe Biden, Donald Trump pada Oktober, pengerahan itu juga mengikuti penandatanganan dua kontrak pengadaan senjata Taiwan dengan Amerika Serikat untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi dan Sistem Pertahanan Pesisir Harpoon, yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan perang asimetris pulau Taiwan.

Lu Shaye, duta besar China untuk Prancis, menuduh AS mendukung agenda pro-kemerdekaan Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa, tetapi mengatakan Beijing tidak akan menyerah menggunakan kekuatan terhadap Taiwan.

Baca Juga: China Mulai Baper Karena Kena Fitnah NATO

“Anda dapat membayangkan, jika hari ini daratan berjanji untuk menyerah menggunakan kekuatan, maka pasukan kemerdekaan di Taiwan akan mendeklarasikan kemerdekaan besok,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis L'Opinion.

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x