Sosok.ID-Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua memang dikenal sebagai kelompok berbahaya dan tengah dinaikkan statusnya sebagai teroris oleh pemerintah.
Aksi-aksinya yang membabi-buta menggunakan senjata api memang cukup membuat masyarakat sipil ketakutan.
Diketahui, ternyataKKB Papua memang memiliki berbagai senapan canggih seperti M16 hingga AK-47.
Namun untuk senjata berjenis AK-47 selalu menjadi sorotan karena senjata ini memang seringkali muncul setiap kali konflik terjadi.
Baca Juga: Guojun, Meriam Super Besar Taiwan untuk Tenggelamkan Kapal Perang China
Senjata jenis ini ternyata adalah buatan dari seorang warga negara Rusia bernamaMikhail Kalashnikov.
Kisah mengerikan pun diungkap oleh sang penemu setelah dirinya berhasil membuat senjata api tersebut.
Kini Mikhail Kalashnikov mengakui mengalami tekanan batin atas tindakannya menemukan senjata api AK-47 tersebut.
Selain itu, siksaan batin tersebut pernah membuatnya melakukan sesuatu yang mengejutkan.
Baca Juga: Rusia Pernah Hampir Picu Kiamat Dunia, Begini Kisahnya
Melansir dari Intisari yang mengutip dari media Rusia pada 13 Januari 2014, Kalashnikov menulis surat kepala Gereja Ortodoks Rusia.
Di tersebut ia menyatakan penyesalan dan siksaanatas perbuatannya yang telah menciptakan AK-47 yang kini disebut telah membunuh jutaan nyawa.
Harian Rusia Izvestia melaporkan bahwa beberapa bulan sebelum kematiannya pada usia 94 pada Desember2013 lalu.
Kalashnikov sempat menulis surat kepada Uskup Agung Kirill dan mengatakan dia berulang kali bertanya pada dirinya sendiri.
Baca Juga: Kontak Senjata 2 Jam Non-stop, KKB Papua Paksa Masuk Ilaga, Berhasil Dipukul Mundur Aparat
"apakah dia secara tidak langsung menyebabkan kematian jutaan orang atau tidak."
Surat Tuan Kalashnikov berbunyi, "Rasa sakit di jiwaku tak tertahankan. Saya selalu bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang belum terjawab: Jika senapan serbu saya mengambil nyawa manusia, apakah itu berarti saya, Mikhail Kalashnikov, bertanggung jawab atas kematian itu?
Kalashnikov melanjutkan: "Semakin lama saya hidup, semakin sering pertanyaan itu muncul di benak saya, menghantui lebih dalam dalam pikiran saya tentang mengapa Tuhan mengizinkan manusia memiliki keinginan jahat. kecemburuan, keserakahan, dan kekejaman."
Surat kabar Izvestia mengutip putri Kalashnikov, Elena, yang mengatakan bahwa seorang biarawan lokal mungkin telah membantu ayahnya mengetik surat itu dan kemudian membiarkannya menandatanganinya.
Namun surat tersebut masih kontroversial lantaran berbanding terbalik dengan pernyataan yang pernah ia katakan sebelumnya.
Kalashnikov pernah mengakui dirinyamenciptakan senjata ini untuk membela Tanah Air, Rusia.
Dirinya pun mengaku tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain yang menggunakan senjata tersebut.
Saat dalam wawancara dengan AP pada tahun 2007, dia berkata, "Saya masih tidur nyenyak, karena politisilah yang harus disalahkan karena tidak mencapai kompromi dan mencegah kekerasan."
Baca Juga: Amerika Tenang Saja, Rusia Punya Senjata Baru dan Jika Terpaksa Bakal Digunakan dalam Perang
Gereja Ortodoks Rusia berusaha menghiburnya dengan argumen serupa.
Juru bicara Uskup Agung Kirill Alexander Volkov mengatakan uskup agung telah menulis surat kepada Kalashnikov dan memujinya sebagai seorang patriot sejati.
"Jika senjata itu digunakan untuk membela Tanah Air, Gereja selalu mendukung baik orang yang menciptakannya maupun tentara yang menggunakannya," kata Volkov seperti dikutip surat kabar Izvestia.
Senjata jenis AK-47merupakan senapan serbu paling populer di dunia dan senjata favorit banyak militer nasional, milisi, dan kelompok teroris di seluruh dunia.
Setidaknya diperkirakan 100 juta AK-47 telah diproduksi dan didistribusikan di seluruh dunia.
Bahwa AK-47 diyakini telah membunuh lebih banyak orang daripada gabungan tembakan artileri, udara dan rudal.
Diperkirakan 250.000 orang tewas setiap tahun dari amunisi yang ditembakkan dari senapan AK-47. (*)