Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sekalipun Harus Korbankan Nyawa Warga Korea Utara, Kim Jong Un Bakal Halalkan Segala Cara Agar Budaya K-Pop Tak Meracuni Wilayahnya

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 12 Juni 2021 | 13:27
Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un berbicara soal budaya K-Pop dari Korea Selatan.
KCNA

Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un berbicara soal budaya K-Pop dari Korea Selatan.

Sosok.ID - Pimpinan Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un berbicara soal budaya populer asal Korea Selatan, K-Pop.

K-Pop sendiri belakangan berhasil merajai dunia, kecuali negara saudara sekaligus musuh bebuyutan mereka, Korea Utara.

Tapi tampaknya, K-Pop bakal kesulitan untuk menembus pasarnya ke Korea Utara.

Mengingat saat ini Kim Jong Un tengah gencar membuat kebijakan-kebijakan agar budaya K-Pop tak menyentuh sejengkal pun di wilayahnya.

Baca Juga: Tabiatnya Jauh Lebih Mengerikan, Kim Yo Jong Dijuluki Wanita Iblis Gegara Hobi Eksekusi Mati Pejabat Korea Utara, Sampai Tak Ada Bawahan Kim Jong Un yang Mau Dipuji, Ini Penyebabnya!

Melansir dari Kompas.com, Kim Jong Un menyatakan lewat media pemerintah bahwa generasi muda di negaranya saat ini banyak meniru budaya Negeri Ginseng.

Menurutnya, gaya rambut, gaya berbicara, cara berpakaian, dan perilaku anak muda Korut "teracuni" oleh budaya Korea Selatan.

Menganggap K-Pop layaknya "kanker ganas", Kim menekankan bahwa negaranya bisa hancur seperti "tembok lembap" bila hal itu terus dibiarkan.

Dilansir New York Times, Jumat (11/6/2021), rezim Kim juga menganggap budaya tersebut "anti-sosialis dan non-sosialis".

Baca Juga: Sadis, Inilah Kisah Pejabat Malang yang Mati di Tangan Kim Jong Un karena Suarakan Pemikirannya!

Demi memberantas pengaruh budaya K-Pop dari negaranya, Kim telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru.

Pada Desember 2020, Pyongyang mengesahkan undang-undang berisi ancaman 15 tahun kerja paksa jika ketahuan menonton drama atau musik negara tetangga.

Mereka yang ketahuan menyebarkan atau menyelundupkan barang-barang berkaitan hal itu bakal dijatuhi hukuman mati.

UU yang baru juga mengatur soal bahasa masyarakat Korea Utara.

Baca Juga: Habis Kesabaran, Kim Jong Un Kritik Pedas Militer yang Sangat Ia Banggakan, Belum Lama Unjuk Rudal Balistik: Senjata Terkuat di Bumi!

Bagi warga Korut yang kedapatan "berbicara, menulis, dan bernyanyi ala Koresel" bakal diancam hukuman dua tahun kerja pakasa.

Contohnya panggilan para perempuan untuk kekasih mereka.

Warga perempuan Korut dilarang keras menyebut sang kekasih dengan sebutan 'Oppa' seperti yang biasa dilakukan penduduk Korsel.

Kim Jong Un menganggap kata-kata tersebut mesum.

Baca Juga: Pantas Korut Anteng, Kim Jong Un Targetkan Senjata Baru Mematikan untuk Serang Barat, Disinyalir Bisa Luluhlantakkan Seoul dalam Kurun 1 Jam

Karenanya, ia memakasa warganya memanggail dengan sebutan 'kamerad atau kawan'.

Tak main-main, beberapa waktu lalu seorang warga Korut benar-benar ditemak mati di muka umum usai kedapatan menjual film buatan Korsel.

Melihat fenomena tersebut, Jung Gwang Il, pembelot Korut yang mengelola penyelundupan K-Pop mengungkapkan, rezim Kim harus memasukkan ideologinya ke anak-anak muda.

"Generasi saat ini berpikir tak berutang apa pun kepada Kim Jong Un. Jadi, dia harus mengontrol ideologi jika tak ingin kekuasaan keluarganya runtuh," katanya.

Baca Juga: Kim Jong Un Dibacking 5 Ribu Ton Senjata Kimia, AS Cemas Ancaman Korut Bukan Gertak Sambal, China Disebut Ada Andil Kekuatan Pyongyang

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x