Pada Desember 2019, Indonesia penah mengirimkan jet tempur F-16 untuk berpatroli di wilayah tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo juga secara pribadi menginjakkan kaki di pulau-pulau selama kunjungan dua hari untuk menegaskan tekad Jakarta.
Pada Januari tahun ini, sebuah kapal penelitian China muncul di perairan Indonesia.
Kapal itu tidak menyalakan perangkat navigasi dan bertindak mencurigakan.
China telah mengklaim bahwa perairan di sekitar Kepulauan Natuna adalah daerah penangkapan ikan tradisionalnya, dan menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi bilateral.
Jakarta menegaskan klaim China tidak berdasar dan tidak memiliki alasan untuk bernegosiasi.
Menurut para ahli, China menargetkan perairan di sekitar Kepulauan Natuna Indonesia dengan alasan wilayah ini tumpang tindih dengan apa yang disebut zona ekonomi eksklusif dari kepulauan Truong Sa Vietnam yang diduduki China.
"China dan Indonesia belum mencapai kesepakatan tentang delimitasi batas laut,” kata Lei Xiaolu, pakar di Universitas Wuhan di China.
"Kegiatan penangkapan ikan yang tidak dilarang di perairan menunggu demarkasi batas yang disengketakan," tambahnya.
Baca Juga: Musuhan, China dan Vietnam Bangun Hotline Demi Redam Risiko Konflik Laut China Selatan
Indonesia telah menegaskan posisinya untuk tidak mengakui fitur apa pun dalam sembilan garis putus-putus yang diklaim secara sepihak oleh China di Laut China Selatan.