Follow Us

China Tuding Negara Barat Tabur Perselisihan Malaysia dan Beijing di Laut China Selatan, Sebut AS Dalang Dibalik Ketakutan Perang

Rifka Amalia - Kamis, 03 Juni 2021 | 19:03
Gambar ilustrasi jet tempur China
SCMP/Weibo/NULL

Gambar ilustrasi jet tempur China

Sosok.ID - Kementerian luar negeri Malaysia pada hari Selasa (1/2/2021) mengatakan akan memanggil utusan China untuk menjelaskan "gangguan" mereka di langit Negeri Jiran.

Reuters melaporkan pada Rabu hal ini merupakan buntut 16 pesawat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China yang dikirim ke wilayah udara Malaysia.

Angkatan udara Malaysia menyebut insiden itu sebagai "ancaman serius bagi kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan."

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada hari Rabu membantah tuduhan ini pada konferensi pers reguler, menanggapi bahwa Angkatan Udara China mengadakan operasi pelatihan rutin di Kepulauan Nansha selatan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Diprotes Malaysia Lagi Ngaku, China Sebut 16 Pesawatnya Cuma Latihan, Moncong Pesawat Baru Putar Balik Pas Dicegat Jet Tempur di Perbatasan

Melansir dari laporan media pemerintah China Global Times, Wang mengatakan pelatihan itu tidak menargetkan negara mana pun, dan Angkatan Udara China secara ketat mematuhi hukum internasional tanpa memasuki wilayah udara negara lain.

Menanggapi insiden tersebut, beberapa opini publik Barat telah mengambil kesempatan untuk menghebohkan dan membesar-besarkan apa yang disebut ancaman keamanan China.

Beijing menuding Barat mencoba memprovokasi perselisihan China-Malaysia.

Misalnya, seorang sarjana Barat memuji di Twitter bahwa ini adalah "pratinjau tentang apa yang akan terjadi jika AS menarik diri dari Pasifik Barat."

Baca Juga: Musuhan, China dan Vietnam Bangun Hotline Demi Redam Risiko Konflik Laut China Selatan

China menilai, di kawasan Asia-Pasifik, tampaknya setiap masalah bilateral antara China dan negara lain akan diperbesar oleh AS. Ini kemudian akan menjadi alasan bagi Washington untuk memperkuat kehadiran militernya di kawasan itu.

Pasukan Xi Jinping juga mengklaim bahwa 16 pesawat Angkatan Udara China mematuhi hukum internasional dan pelatihan penerbangan rutin tidak ada hubungannya dengan "gangguan."

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest