Follow Us

Tegang, China Lepeh Mentah-mentah Panggilan Telepon AS, Naikkan Tensi Selat Taiwan dan Laut China Selatan di Tengah Ancaman Perang

Rifka Amalia - Rabu, 26 Mei 2021 | 17:03
China vs AS
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Baca Juga: Kian Sangar, China Uji Coba Sistem Rudal HQ-9, Pertahanan Udara Paling Canggih yang Bisa Ratakan Musuh di Laut China Selatan

Awal bulan ini, Kurt Campbell, koordinator Indo-Pasifik Biden mengatakan, hotline antara China dan AS hanya berbunyi di "ruang kosong".

Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa tidak adanya saluran komunikasi krisis dapat menyebabkan konflik militer, mungkin dipicu oleh ketegangan di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan.

Terlebih mengingat bahwa AS tahun ini telah mengirim kapal militer lima kali melalui Selat Taiwan dan melakukan tiga operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan, serta upaya konsolidasi dengan sekutunya untuk kehadiran yang lebih kuat di wilayah tersebut.

Namun, Shi mengatakan bahwa sejak akhir April, ada beberapa indikasi bahwa para pemimpin puncak di Beijing dan Washington secara kebetulan memerintahkan pasukan garis depan mereka untuk ditahan selama pertemuan dan keterlibatan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Negara Pasifik Debat Kusir gegara China 'Bantu' Rombak Landasan Bekas Perang Dunia II, Curigai Diam-diam Bangun Pangkalan Militer

"Terlepas dari perang kata-kata mereka, baik Tentara Pembebasan Rakyat dan rekan-rekan Amerika mereka cukup berhati-hati untuk menghindari tindakan provokatif untuk saling mengobarkan," kata Shi.

Ia menambahkan bahwa Angkatan Laut AS sejauh ini belum melewati garis median di Selat Taiwan.

Sumber militer setuju dengan Shi, mengatakan PLA akan mengharapkan angkatan laut dan udara Amerika untuk kembali ke Laut China Selatan untuk latihan musim panas reguler bulan depan.

"Setelah beberapa tahun pertemuan di wilayah tersebut, kedua militer telah terbiasa dengan kehadiran satu sama lain."

"Kapal perang dan pesawat mereka akan menjaga jarak aman selama pertempuran untuk mencegah potensi kecelakaan terjadi," tambah sumber tersebut. (*)

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest