Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kian Sangar, China Uji Coba Sistem Rudal HQ-9, Pertahanan Udara Paling Canggih yang Bisa Ratakan Musuh di Laut China Selatan

Rifka Amalia - Sabtu, 22 Mei 2021 | 20:19
Brigade rudal darat-ke-udara Angkatan Udara PLA menghabiskan tiga hari tiga malam melakukan perjalanan ke medan yang tidak dikenal untuk menguji sistem rudal pertahanan udara HQ-9B yang ditingkatkan.
Foto: CCTV

Brigade rudal darat-ke-udara Angkatan Udara PLA menghabiskan tiga hari tiga malam melakukan perjalanan ke medan yang tidak dikenal untuk menguji sistem rudal pertahanan udara HQ-9B yang ditingkatkan.

Sosok.ID - Militer China, menguji coba sistem rudal HQ-9 yang telah ditingkatkan.

HQ-9B adalah peluncuran vertikal baru, sistem pertahanan rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh untuk mencegat target udara hingga 250 km.

Dilansir dari South China Morning Post, Sabtu (22/5/2021), media pemerintah China melaporkan bahwa Angkatan Udara mereka telah menguji coba versi yang ditingkatkan dari salah satu sistem rudal pertahanan udara paling canggih di medan yang tidak dikenalnya.

Para pengamat mengatakan latihan yang melibatkan sistem HQ-9 yang ditingkatkan itu dimaksudkan untuk menunjukkan perangkat keras secara penuh, ketika militer melanjutkan rencana untuk mengembangkan pasukan siap tempur modern.

Baca Juga: Negara Pasifik Debat Kusir gegara China 'Bantu' Rombak Landasan Bekas Perang Dunia II, Curigai Diam-diam Bangun Pangkalan Militer

"(Kami) ingin belajar bagaimana melindungi dan memelihara sistem persenjataan baru di bawah lingkungan yang kasar, serta untuk menyamarkannya dengan lebih baik dan... mencoba semua upaya untuk memenuhi tugas kami," kata komandan angkatan udara Du Tao kepada penyiar CCTV.

Selama latihan, brigade rudal darat-ke-udara dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat dikerahkan 500 km (310 mil) ke wilayah asing untuk simulasi konfrontasi antara tentara merah dan biru.

CCTV melaporkan, dengan menggunakan sistem rudal, brigade tersebut menjatuhkan empat drone target dengan empat tembakan.

Baca Juga: Koar-koar Kapal Perang AS Terobos Ilegal Wilayahnya di Laut China Selatan, Beijing Dibantah 'Setajam Pedang' Prajurit Joe Biden

Latihan tersebut dilaporkan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi di bawah operasi gabungan dari berbagai unit tempur, termasuk batalion rudal pertahanan udara dan pasukan pendukung strategis yang dilengkapi dengan radar peringatan dini dan sistem pengawasan elektronik.

Pasukan khusus memainkan peran tentara biru saingan dengan perangkat interferensi elektromagnetik untuk mengacaukan operasi untuk jenis rudal baru tersebut, kata laporan CCTV.

Laporan tersebut tidak mengungkapkan jenis rudal apa yang digunakan atau kapan dan di mana latihan itu dilakukan.

Source :South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x