Setelah bertugas di kedutaan Israel di Washington DC (1982-84), dia menjadi duta besar Israel untuk PBB (1984-88).
Pemimpin termuda
Pada 1996, Netanyahu memenangkan Jabatan Perdana Menteri Israel. Keberhasilan ini membawanya menjadi pemimpin termuda.
Netanyahu sempat mengkritik keras perjanjian perdamaian Oslo 1993 antara Israel dan Palestina.
Tapi untuk memajukan proses perdamaian dengan Palestina, dia akhirnya menandatangani kesepakatan, yang menyerahkan lebih dari 80 persen dari Hebron ke kendali Otoritas Palestina.
Sempat mundur setelah kalah dalam pemilu 1999, dan pada 2005 kembali mengundurkan diri sebagai protes atas penarikan Israel dari Jalur Gaza.
Pada 2009, Netanyahu kembali memenangkan kepemimpinan di partai Likud, dan terpilih sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya.
Serangan ke Gaza
Serangan Palestina dan aksi militer Israel berulang kali membawa “Negeri Zionis” ke dalam konfrontasi di dalam dan sekitar Jalur Gaza, sebelum dan setelah Netanyahu kembali menjabat pada 2009.
Pada akhir 2012, ia memerintahkan serangan besar-besaran setelah eskalasi tembakan roket ke Israel.