Warganya Mulai Dihantam Krisis Parah, Wali Kota Gaza Tuding Israel Sengaja Menargetkan Infrastruktur, Termasuk Akses ke RS Terputus

Selasa, 18 Mei 2021 | 15:27
Tangkap layar AFP

Warga Kota Gaza mulai alami krisis

Sosok.ID -Ratusan rudal jet tempur Israel memporak-porandakan Jalur Gaza, Palestina.

Bukan hanya gedung atau bangunan yang jadi target serangan, tetapi infrastruktur pendukung jaringan listrik dan air bersih.

Penduduk Jalur Gaza dibangunkan oleh pemboman Israel terberat sejak konflik meningkat seminggu yang lalu ketika bangunan tempat tinggal dihantam dan jaringan listrik dan air vital hancur.

Dilansir AP, Selasa (18/5/2021), serangan menyebabkan korban tewas Palestina lebih dari 200 orang, termasuk 59 anak-anak dan 35 wanita, sementara lebih dari 1.300 lainnya terluka.

Israel menargetkan rumah, apartemen dan bangunan komersial, dan juga menabrak mobil dan kafetaria di pantai.

Baca Juga: Israel Bak Salah Pilih Lawan, Kekuatan Sniper Hamas Tak Main-main, Mampu Lumpuhkan Musuh dari Jarak 2 Km dengan Peluru yang Bisa Menembus Tembok

Mengakibatkan korban tewas berjatuhan dan tak sedikit yang alami cedera.

Pengeboman tanpa henti mulai membuat warga Jalur Gaza kini dihantam krisis akibat hancrunya layanan listrik, air dan sanitasi.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan krisis yang mendalam bagi 2 juta orang yang tinggal di sana.

Wali Kota Kota Gaza, Yahya Al-Sarraj mengatakan layanan penting telah dikurangi secara signifikan dalam beberapa hari terakhir ini.

Dia beralasan sumber daya yang terbatas dan kerusakan jalan, saluran listrik dan pipa air.

Baca Juga: Roket Ditembakkan dari Gaza di Hari Ketujuh Perang Hamas vs Israel, Ratusan Warga Palestina Tewas, Mediasi AS Cuma Libatkan Tentara Yahudi

Dia menuduh Israel sengaja menargetkan infrastruktur dan menghancurkan jalan-jalan utama, termasuk akses ke Rumah Sakit Al-Shifa.

Sanitasi dan pasokan air untuk penduduk rusak parah, kata Al-Sarraj kepada Arab News.

“Satu-satunya pabrik desalinasi di Kota Gaza telah berhenti berfungsi sebagai akibat dari pemboman Israel di daerah sekitarnya," katanya.

"Juga ketidakmampuan pekerja untuk mencapainya, dan pemadaman listrik yang terus menerus telah mempengaruhi pemompaan air sumur ke rumah,” tambahnya.

Ziad Sheikh Khalil (44), mencoba menyediakan penerangan untuk rumah yang dia tinggali bersama istri dan keempat anaknya dengan mengisi baterai.

Baca Juga: Rudal dan Ledakan Tepat Berada di Belakangnya, Sosok Reporter Wanita di Tengah Serangan Israel Pada Wilayah Palestina Ini Buat Geger, Ternyata Ini Profesinya!

"Kami hampir tidak mendapatkan listrik tiga jam sehari," katanya.

"Saat listrik menyala, semua anggota keluarga bekerja dengan cepat untuk mengisi daya ponsel, serta mengoperasikan mesin cuci dan memompa air ke tangki di bagian atas gedung," ungkapnya.

Jalur Gaza telah mengalami kekurangan listrik yang parah selama bertahun-tahun.

Tetapi dalam beberapa hari terakhir terus memburuk karena kurangnya bahan bakar dan kerusakan pada 10 saluran listrik yang berasal dari Israel.

Enam dari 10 jalur listrik Gaza padam dan pasokan telah lebih dari setengahnya, menurut Mohammed Thabet, juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza.

Baca Juga: Langit Palestina Dihujami KebengisanRudal Israel, Gaza Berdarah Jelang Hari Raya, Masjid Hancur Nyawa Melayang Tak Tunjukkan Tanda akan Berakhir

“Ada beberapa daerah perbatasan yang sama sekali putus aliran listriknya,” katanya.

Kru perbaikan tidak dapat memperbaiki kerusakan karena serangan lanjutan, tambahnya.

Penutupan penyeberangan Kerem Abu Salem juga telah mempengaruhi pasokan bahan bakar untuk satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza, ujarnya.

Thabit menambahkan:

“Jaringan listrik di dalam Jalur Gaza juga terkena pemboman Israel di daerah pemukiman."

"Hal ini meningkatkan kesulitan yang dihadapi perusahaan."

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : AP

Baca Lainnya