Sosok.ID - Kini perhatian seluruh duni terpusat pada agres yang dilakukan militer Israel terhadap Palestina.
Disinyalir, ribuan tentara Israel dikerahkan ke perbatasan Gaza untuk menghadang pergerakan Palestina jadi pemicu konflik.
Kelompok bersenjata Palestina, Hamas pun menolak untuk mundur.
Imbasnya, ratusan warga sipil termasuk anak-anak menjadi korban.
Belum lama ini dikabarkan The Hamas Metro, Israel bahkan menyerang puluhan pasukan Hamas.
Tak tanggung-tanggung, puluhan pasukan militan Palestina itu dikubur hidup-hidup di dalam terowongan yang hancur diserang rudal.
Puluhan pasukan Hamas ditipu tentara Israel melalui tweet palsu yang dibuat di akun TwitterIsrael Defense Forces (IDF).
Dalam cuitan tersebut tentara Israel menuliskan bila serangan di Jalur Gaza sedang berlangsung.
Termakan cuitan tersebut puluhan pasukan Hamas langsung menuju lokasi yang disebutkan dalam cuitan tersebut.
Saat puluahn pasukan sampai, seketika serang udara terjadi.
Mengutip The Hamas Metro, sebanyak 450 rudal ditembakkan untuk mengancurkan terowongan tersebut beserta orang-orang di dalamnya.
Sebanayk 160 pesawat juga dikerahkan untuk mengawasi serangan.
Diperkirakan dalam kejadian ini, puluhan pasukan Hamas tewas terkubur hidup-hidup di dalam bunker terowongan.
Sehari setelah penyerangan tersebut, mencuat isu Iran membantu Hamas mengembangkan senjata untuk melawan Israel
Menurut para pejabat intelejen Barat, hal ini terlihat dari perubahan signifikan pada kemampuan militer Hamas.
Para pejabat percaya bahwa bantuan teknologi Iran telah menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan senjata Hamas.
Biasanya pasukan Hamas mengginakan roket Qassam dengan jangkauan sekitar 9,6 km untuk serang kota-kota di Israel seperti Tel Aviv.
Namun belakangan, Hamas menyerang Israel dengan roket M-75 dan J-80 yang memiliki jarang jangkau 80 hingga 96 kilometer.
Komandan dari pasukan Hamas diyakini telah melakukan kunjungan ke Iran untuk mengembangkan senjata.
Kunjungan tersebut diyakini juga meliputi pemeriksaan fasilitas produksi roket yang dikendalikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Kolaborasi antara Hamas dan Iran telah berkembang selama 5 tahun terakhir, salah satunya adalah memberikan dukungan pendanaan dan intelijen kepada kelompok tersebut.
Kelompok Palestina berusaha untuk meningkatkan kemampuan militernya setelah kekalahan dahsyat dari Israel pada 2014.
Seorang pejabat senior intelijen Barat berkata kepada The Daily Telegraph,
"Kolaborasi antara Iran dan Hamas telah menghasilkan organisasi memiliki senjata yang jauh lebih efektif".
"Bantuan Iran (senjata Hamas) telah menghasilkan peningkatan yang signifikan terkait tingkat jangkauan, presisi, dan kerusakan dari serangan yang dapat ditimbulkan oleh senjata tersebut," ungkap senior tersebut.
Hamas telah meluncurkan lebih dari 1.800 roket dari jalur pantai Palestina yang diblokade pekan ini.
(*)