Follow Us

Kudeta, Kota di Myanmar yang Dihuni 40.000 Orang Kini Hanya Sisa Wanita dan Anak-anak, Laki-laki Remaja dan Dewasa Habis Diburu Junta

Rifka Amalia - Minggu, 16 Mei 2021 | 20:00
Junta militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Junta militer Myanmar

Pertempuran itu menandai kemunculan Angkatan Pertahanan Chinland, salah satu dari beberapa kelompok baru yang muncul menentang junta di negara yang sudah memiliki sekitar dua lusin kelompok etnis bersenjata.

Baca Juga: Kelompok Pemberontak Tembak Jatuh Helikopter Militer Myanmar, 3 Bulan Kudeta Darah Korban Terus Berjatuhan

Para pejuang juga mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari Pasukan Pertahanan Rakyat dari pemerintahan bayangan.

"Kami ingin mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna mengakhiri semua kekerasan di Tatmadaw dan melindungi orang-orang Mindat yang tidak berdaya," kata Pemerintah Persatuan Nasional dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan besar AS dan Inggris di Myanmar menyuarakan kepedulian terhadap warga sipil di Mindat.

"Penggunaan senjata perang oleh militer terhadap warga sipil, termasuk minggu ini di Mindat, adalah demonstrasi lebih lanjut dari kedalaman yang akan ditenggelamkan rezim untuk memegang kekuasaan," kata kedutaan AS dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pemimpin Kudeta Myanmar akan ke Jakarta Hadiri KTT ASEAN, Kehadiran Min Aung Hlaing Dikonfirmasi Thailand

"Kami menyerukan kepada militer untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil."

Misi Inggris mengatakan bukti kekejaman harus dikirim ke penyelidik PBB "sehingga pelakunya dapat dimintai pertanggungjawaban".

Negara-negara Barat telah memimpin kecaman terhadap junta dan menerapkan sanksi terbatas sejak mengambil alih kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi pada November. Klaim penyimpangannya ditolak oleh komisi pemilihan.

Setidaknya 790 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan junta dalam menindak protes terhadap pemerintahannya, kata kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Baca Juga: Myanmar, Anak-anak Terbunuh di Hari Paling Berdarah sejak Kudeta, 114 Warga Tewas di Tangan Militer

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest