Seorang ahli yang enggan disebutkan namanya, pda Senin melapor kepada Global Times, bahwa Grand Canyon II diduga disewa untuk misi khusus.
Hal ini dilihat dari data pelacakan kapal yang menunjukkan kapal itu tinggal di dekat pulau Taiwan untuk waktu yang lama.
Terlebih Grand Canyon II pernah bekerja dengan militer AS, sehingga sangat mungkin armada itu menjadi kapal mata-mata yang disewa oleh militer AS, kata ahli.
Di sisi lain, AS memiliki sejarah menggunakan kapal sipil untuk misi militer.
Wei Dongxu, seorang ahli militer yang berbasis di Beijing mengatakan, kapal khusus ini dapat mendukung Angkatan Laut AS dalam pengintaian dan pengumpulan intelijen di dekat pulau Taiwan.
Grand Canyon II, kata Wei, dapat melakukan misi pengintaian dan penyadapan dengan mengumpulkan sinyal radio di sekitarnya.
Ia juga dapat menempatkan perangkat pendeteksi ke laut untuk survei hidrologi atau bahkan menggunakan perangkat sonar untuk melacak aktivitas kapal selam.
Wei mencatat kapal itu juga bisa berfungsi sebagai pangkalan rahasia dan agen khusus dapat menggunakannya untuk transportasi dan operasi rahasia.
SCSPI sebelumnya mengungkapkan bahwa militer AS juga menyewa pesawat pribadi untuk operasi pengintaian jarak dekat di China.