Sosok.ID - Jumlah korban meninggalkan akibat tsumani Covid-19 di India semakin bertambah.
Wabah Covid-19 varian B.1.617 makin tak terkendali di India.
Keadaan makin mencekam ketika ditemukan ratusan mayat mengapung dan membusuk di Sungai Gangga.
Dalam laporan terakhir, total 3.7000 orang meninggal di India, akibat serangan B.1.617 pada gelombang ketiga.
Gelombang ketiga di India memang mencekam, diduga membuat keluarga pasien Covid-19 yang meninggal menjadi depresi.
Baca Juga: Pesan Keputusasaan dari Rumah Sakit Delhi, Oksigen Langka Sementara Pasien Terus Membludak
Karena putusan asa, maka mereka membuang mayat keluarga mereka yang meninggal karena Covid-19 ke Sungai Gangga dan menghanyutkannya.
Selain akibat Covid-19 persoalan yang yang membuat mereka membuang mayat keluarga mereka ke Sungai Gangga, karena mahalnya biaya kremasi.
Pihak melakukan kremasi pasang tarif tinggi dan hal ini membuat sebagai warga yang tidak mampu memilih menghanyutkan keluarganya yang sudah meninggal di Sungai Gangga.
Ada indikasi mereka depresi dan ketakutan tertular sebab jika dibiarkan hingga membusuk, maka bisa membahayakan karena penularan virus varian baru ini lebih cepat dan terbilang mematikan.
Pembuangan mayat di Sungai Gangga ini, diungkapkan oleh Kepala Distrik Chuasa Bihar, Ashok Kumar pada Senin (11/5/2021) yang dilansir Sripoku.com dari NDTV, Selasa (13/5/2021), dalam satu minggu ini mereka menemukan 100 mayat yang mengapung.