Sosok.ID - KKB Papua belakangan tengah menjadi sorotan masyarakat.
Setelah pemerintah melabeli kelompok kriminal bersenjata yang sering membuat onar di Tanah Mutiara Hitam itu sebagai gerakan teroris.
Seperti diwartakan Sosok.ID sebelumnya, penetapan KKB Papua sebagai gerakan teroris tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers yang digelar Kamis (29/4/2021).
"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujar Mahfud MD seperti dikutip dari Live Breaking News KOMPAS TV, Kamis (29/4/2021).
"Jadi yang dinyatakan oleh Ketua MPR, BIN, TNI, Polri, dan tokoh-tokoh Papua yang datang kesini menyatakan mereka yang melakukan pembunuhan dan kekerasan secara brutal itu secara masif," terangnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, TNI langsung menerjunkan prajurit-prajurit terbaiknya ke Papua untuk menumpas KKB.
400 prajurit dari Yonif 315/Garuda yang berjuluk 'Pasukan Setan' hingga 500 prajurit dari Yonif Raider Khusus 751/VJS sudah dikerahkan.
Prajurit-prajurit tersebut dikerahkan dengan strategi yang berbeda-beda.
Tapi hingga kini, mereka masih kesulitan menangani kelompok tersebut.
Dilansir dari Tribun Papua, Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan beberapa faktor yang mendasarinya.